Bandar Lampung (dinamik.id)– Sejumlah kader dan organisasi sayap mulai bereaksi menyusul pernyataan Budiman AS yang akan mencalonkan diri sebagai ketua DPC Partai Demokrat Bandar Lampung untuk kesekian kalinya.
Ketua Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI) Lampung Nerozely Kunang menegaskan bila pihaknya juga telah mempersiapkan kader muda untuk maju pada Musda DPC Partai Demokrat Lampung.
“Sebagai organisasi sayap Partai Demokrat, kami dipenuhi oleh anak-anak muda yang juga siap memimpin DPC Partai Demokrat. Kami sudah mempersiapkan kader-kader kami untuk berkompetisi dalam Muscab kali ini,” ujar Nerozely, Sabtu, 26 Februari 2022.
Untuk Kota Bandar Lampung, IMDI Lampung menurutnya telah menyiapkan lawan yang seimbang untuk Budiman.
“Lawannya ini junior saya anak muda, ya gak muda amat juga, jaringan bagus, orangnya ramah, murah senyum dan aktif diberbagai organisasi, juga bukan orang baru di Demokrat. Ini seirama dengan apa yang selalu di sampaikan oleh Mas AHY Ketua Umum Partai Demokrat, Muda adalah Kekuatan,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa Mas AHY dalam berbagai kesempatan saat bertemu dengan generasi milenial dan generasi Z di seluruh Indonesia selalu menyampaikan agar anak muda berkiprah dalam politik.
Sebab bonus demografi ke depan akan dirasakan oleh anak muda, dan semua lini kehidupan diawali juga diakhiri dengan keputusan politik. Maka perlulah anak-anak muda berkiprah nyata dalam politik.
“Salah satunya menempatkan orang-orang muda, biar ngobrolnya nyambung. Temen temen kan tahu kalau Kota Bandar Lampung ini etalase Partai Demokrat Lampung, organisasinya semestinya berjalan dengan baik. Hasil kajian kami di IMDI banyak hal yang mesti diperbaiki oleh DPC PD Kota Bandar Lampung ke depan,” tegas Kiyai Nero, sapaan akrabnya.
Ia berharap dengan kepemimpinan kader muda ke depannya, komunikasi dan koordinasi dengan PAC yang belum berjalan dengan baik harus diperbaiki. Termasuk juga dengan ranting, agar kesiapan saksi partai kelak tidak terkendala seperti di pemilu sebelumnya.
“Terlebih PAC kota ini sebagian besar itu pejuang awal partai. Bahkan mereka adalah ujung tombak lolos verifikasinya Partai Demokrat di tahun 2003 silam. Ya semestinya DPC memperbanyak komunikasi dan kordinasi kegiatan dengan PAC-PAC , toh PAC PAC ini biar melarat tetep Demokrat. Udah terbukti kinerja tapi nyatanya silaturahimnya sepertinya kebanyakan silatnya daripada rahimnya.”
Ditanya siapa sosok lawan Budiman ini, Kiyai Nero belum bersedia membukanya ke publik. “Ada lah, kalian pasti kenal kawan kalian juga. Ya sepantaran lah dengan Ketua Ketua DPC partai lain di kota,” pungkasnya. (Randy)