Bandar Lampung (dinamik.id)–Provinsi
Lampung merupakan penghasil pangan terbesar se Indonesia. Salah satunya komoditas beras, semasa Pandemi covid-19, Lampung menjadi penghasil terbanyak.
Beras terbilang mengalami pertumbuhan yang positif, sehingga bisa memasok persediaan beras di Jakarta hingga Pulau Jawa terutama masyarakat Lampung. Beda halnya dengan beberapa komoditas lain yang mengalami penurunan dalam sektor ekspor.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung per September 2022 nilai Ekspor mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan Agustus senilai US$ 122,55 juta setara Rp. 1.899.592,28 dalam rupiah, turun sebanyak 18,17%. Nilai Ekspor sendiri mencapai US$ 552,00/Rp.8.563.203,60.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berikut sepuluh golongan komoditas utama: Lemak dan minyak hewan/nabati, batu bara kopi, teh, rempah- rempah, olahan dari buah-buahan, sayuran, ampas/sisa industri makanan, bubur kayu/pulp gula dan kembang gula, ikan dan udang, berbagai produk kimia, serta karet dan barang dari karet.
Masih menurut BPS, inilah deretan Negara tujuan Ekspor dari hasil pangan di Lampung per September yakni Amerika Serikat, Tiongkok, Italia, India, Korea Selatan, Pakistan, Jepang, Philipina, Belanda dan Spanyol.
Lain halnya dengan impor per September 2022 mengalami peningkatan sebesar US$278,19 juta atau naik 223,79% dibanding Agustus 2022 yang tercatat US$124,31 juta.
Berikut deretan Negara pemasok barang impor ke Provinsi Lampung pada September 2022 yakni Nigeria US$289,51 juta; Thailand US$21,85 juta; Amerika Serikat US$21,08 juta; Australia US$16,76 juta; Brazil US$15,43 juta; Fed Russia
US$14,34 juta; Tiongkok US$9,22 juta; Malaysia US$4,55 juta; Taiwan
US$3,94 juta; serta Singapura US$1,14 juta.
Lantas bagaimana dengan bulan Oktober dan November 2022 apakah mengalami penurunan atau peningkatan, simak disini dalam ulasan kami selanjutnya.
Informasi: Data-data di atas diperoleh dari BPS Provinsi Lampung. (Sandika)