Bandar Lampung (dinamik.id) – Ketua DPC Sahabat Ganjar Lampung Utara Ahmad Yoga Dian Andika mengklarifikasi terkait kericuhan saat berbagi sembako yang digelar kegiatan Ragam Warna Nusantara yang digelar pihaknya di Desa Bangun Rejo, Sindang Sari Kecamatan Kotabumi Kabupaten Lampung Utara.
Kericuhan itu pihaknya menyebutkan adanya miskomunikasi panitia dan warga.
Pihaknya menjelaskan bahwa kekisruhan berawal saat warga RT 003 menanyakan perihal nama-nama mereka yang tak kunjung dipanggil. Padahal kami tidak memiliki data warga RT 003 tersebut dan yang dibagikan hanya RT 001 dan RT 002 karna kuota sembako terbatas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Terkait soal kericuhan terdapat miskomunikasi antara warga dan pihak panitia. Sembako yang kita salurkan sebanyak 200 paket terbagi untuk lansia 100 orang dan milenial 100 orang kuota kita terbatas karna dari bantuan dari relawan bukan dari pemerintah,” ujar Yoga saat di telpon melalui media Whats App, Sabtu, 3 Juni 2023.
Ia juga menjelaskan bahwa sembako yang ditaruh di mobil itu milik warga yang sudah terdaftar.
“Sembako yang diamankan di mobil itu sebanyak 10 sembako, itupun milik daftar nama yang tidak hadir ketika dipanggil oleh panitia. karna nama-nama tersebut sedang ada kesibukan lainnya,” jelasnya.
Lanjut, Yoga berharap warga bisa kondusif, kejadian tersebut bagian evaluasi panitia semoga kedepan bisa membagikan sembako relawan secara merata.
“Harapan saya menyangkut permasalahan ini akan menjadi koreksi bagi kami selaku pengurus DPC Sahabat Ganjar Lampung Utara ke depannya dan apabila nanti ada pembagian sembako lagi akan diusahakan untuk memperbanyak jumlah paket sembako agar masyarakat dapat menerima secara merata,” tutupnya.