Bandar Lampung, (dinamik.id)- Pemkot Bandar Lampung optimis akan mencapai target realisasi investasi tahun 2024.
Diketahui, saat ini Pemkot Bandar Lampung menargetkan realisasi investasi di kota setempat sebesar Rp 3,2 triliun.
Kepala DPMPTSP Pemkot Bandar Lampung, Muhtadi meyakini target realisasi investasi tahun ini dapat tercapai mengingat investasi yang mulai berkembang pesat.
“Kami berharap dapat memenuhi target Rp 3,2 triliun yang ditetapkan untuk tahun 2024 ini,”
“Terutama karena sektor tersier seperti hotel dan restoran terus menunjukkan perkembangan yang baik saat ini,” ujarnya, Kamis (17/10/2024).
Ia juga menyoroti investasi tidak hanya berfokus pada sektor-sektor yang di dalamnya merupakan ekonomi besar.
Namun menurutnya, investasi-investasi juga perlu merambah ke sektor usaha lokas contohnya usaha kecil dan menengah (UKM).
“Kita pemkot berharap dapat terus mendorong UKM untuk berinovasi dan berpartisipasi dalam meningkatkan perekonomian kota,”
“Baik inovasi yang yang menyangkut melalui penyediaan lapangan kerja maupun pengembangan usaha mandiri,” terusnya.
Diketahui, saat ini Kota Bandar Lampung juga menjadi salah satu daerah dengan target realisasi investasi terbesar di Lampung.
Melihat hal ini, Muhtadi mengatakan, pihaknya kini masih fokus mengejar target realisasi investasi untuk tahun 2024 itu.
“Jika target tercapai, ini akan menempatkan Bandar Lampung sebagai salah satu daerah dengan realisasi investasi terbesar di Lampung,” ucapnya.
“Tahun sebelumnya, realisasi investasi di kota ini berhasil mencapai Rp 3,4 triliun. Dan itu melebihi target yang ditetapkan,” sambungnya.
Sebagai informasi, realisasi investasi di Kota Bandar Lampung hingga triwulan II 2024 diketahui telah mencapai Rp 1,1 triliun.
Diketahui, pada tahun 2024 ini Kota Bandar Lampung mendapat target sebesar Rp 3,2 triliun untuk realisasi investasi.
“Realisasi investasi hingga triwulan II tahun 2024 sudah mencapai Rp 1,1 triliun atau sekitar 34,95 persen,” kata dia.
“Untuk target, tahun ini kita menargetkan pendapatan dari investasi yakni sebesar Rp 3,2 triliun,” sambungnya.
Setidaknya ada dua sumber pendapatan investasi yakni Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Penanaman Modal Asing (PMA).
Muhtadi menjelaskan, pendapatan terbesar ada pada PMDN dengan pemasukan yang mencapai Rp 795,95 miliar.
“Dalam PMDN, sektor tersier terutama bidang perhotelan dan restoran jadi penyumbang utama. Nilainya mencapai Rpv168 miliar,” jelasnya.
“Sementara itu, untuk sektor listrik, gas, dan elektronik saat ini telah menyumbang sebesar Rp 119 miliar,” tambahnya.
Sedangkan untuk sektor sekunder investasi PMDN di Bandar Lampung, saat ini tercatat telah mencapai Rp 233 miliar.
“Sedangkan untuk sektor primer yang mencakup pertanian dan pertambangan menyumbang Rp2,18 miliar,” ujarnya.
Di samping itu, PMA di Bandar Lamlung juga telah memberikan hasil yang baik dengan total investasi sebesar Rp 339,37 miliar.
Dalam hal ini, Industri makanan menjadi penyumbang terbesar dalam investasi PMA dengan nilai Rp 135 miliar.
Muhtadi menambahkan,sektor industri lainnya seperti farmasi dan otomotif juga memberikan kontribusi yang signifikan.
“Tentunya pencapaian ini cukup positif, meskipun masih ada sisa target yang harus dikejar dalam sisa tahun 2024 ini,” pungkasnya.