Bandar Lampung, (dinamik.id) — Menjelang Pemilihan Walikota (Pilwakot) Bandar Lampung, organisasi mahasiswa terkemuka seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menyatakan sikap tegas menolak politik uang.
Dalam pernyataan bersama, ketiga organisasi ini berkomitmen mengawal jalannya pesta demokrasi agar tetap bersih, jujur, dan adil.
Ketua PMII Kota Bandar Lampung, Dapid Novian Mastur, menegaskan bahwa politik uang adalah ancaman serius bagi demokrasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Praktik politik uang harus diberantas. Ini bukan hanya soal memilih pemimpin, tapi soal menjaga moralitas dan masa depan demokrasi di Kota Bandarlampung,” ujar Dapid melalui pernyataan persnya, Senin (25/11/2024).
Ia mengingatkan bahwa masyarakat memiliki hak penuh untuk menentukan pilihannya tanpa intimidasi atau iming-iming materi.
“Biarkan masyarakat memilih sesuai kemauannya,” lanjutnya.
Hal senada disampaikan Ketua Umum HMI Bandar Lampung, Mauldan, yang menekankan pentingnya menjaga kepercayaan rakyat dalam memilih pemimpin.
“Jangan sampai demokrasi di Bandarlampung rusak oleh praktik kotor seperti politik uang. Biarkan rakyat memilih sesuai hati nurani, agar pemimpin yang terpilih benar-benar amanah dan memahami kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Mauldan juga menambahkan bahwa HMI, bersama PMII dan IMM, siap mengawasi 24 jam selama masa tenang untuk mencegah segala bentuk kecurangan.
“Ada tim-tim kami yang tersebar,” tegasnya.
Ketua IMM Bandar Lampung turut memberikan pandangannya, menyebut masyarakat Bandarlampung sudah cukup cerdas untuk menilai calon pemimpin.
“Bandarlampung adalah kota yang bersih, dengan warga yang mampu menentukan pilihannya secara bijak. Kami berharap tidak ada pihak yang mencoba merusak demokrasi dengan cara-cara curang. Jika ada indikasi politik uang, kami mengimbau masyarakat untuk melaporkannya tanpa rasa takut,” jelasnya.
Dalam upaya menjaga demokrasi tetap bersih, ketiga organisasi ini telah membentuk tim pemantau yang bertugas mengawasi setiap kelurahan hingga hari pemungutan suara pada 27 November mendatang.
Langkah ini diharapkan mampu meminimalkan potensi kecurangan sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat.
Dengan semangat persatuan, PMII, HMI, dan IMM menyerukan kepada semua pihak untuk bersama-sama menjaga integritas Pilkada. Mereka percaya, hanya melalui proses yang jujur dan bebas dari intervensi uang, Kota Bandarlampung dapat menghasilkan pemimpin yang mampu membawa harapan dan perubahan bagi masyarakatnya.
“Ini adalah momen penting bagi Bandarlampung. Mari kita kawal bersama, dan pastikan demokrasi berjalan sesuai prinsipnya,” pungkas Mauldan. (Amd)