Seruan Boikot Lembaga Survei Rakata Merebak, Jurnalis Lampung Protes Sikap Arogan

Selasa, 26 November 2024 - 15:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seruan Boikot Lembaga Survei Rakata Merebak, Jurnalis Lampung Protes Sikap Arogan

Bandar Lampung, (Dinamik.id) — Seruan boikot terhadap Lembaga Survei Rakata terus mengalir, buntut dari penggunaan logo media tanpa izin sebagai mitra dalam Quick Count Pilkada 2024.

Selain itu, sikap yang ditunjukkan oleh peneliti Lembaga Survei Rakata, Fatih Raftsaal H Kuswanto, dinilai arogan dan tidak menghargai profesi jurnalis di Lampung.

ADVERTISEMENT

addgoogle

SCROLL TO RESUME CONTENT

Masalah bermula ketika sejumlah jurnalis mempertanyakan penggunaan logo media sebagai media partner tanpa konfirmasi terlebih dahulu.

Dalam percakapan grup WhatsApp resmi Rakata, jurnalis Viva.id Lampung dan IDN Times menanyakan hal tersebut.

“Izin bertanya Bang, untuk pemasangan logo, sebelumnya kok enggak ada pemberitahuan ya Bang? Soalnya saya takut ditanya sama kantor Bang, izin bertanya Bang,” tulis Ridwan, jurnalis Viva.id

Baca Juga :  Anggota Komisi V DPRD Lampung Ginda Aprilianti Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan Bersama Mahasiswa

Namun, pertanyaan tersebut dijawab oleh Fatih dengan nada yang kurang menyenangkan.

“Ya sudah kalau mau dihapus nggak apa-apa, Anda nggak bisa hadir di hari H kecuali Anda membawa surat resmi dari pimpinan,” tulisnya.

Fatih melanjutkan dengan pernyataan yang terkesan sinis “Justru kami membutuhkan surat pengantar dari pimpinan media Anda kalau ingin meliput, jadi jangan di balik-balik Bang. Baik kita tunggu finalnya ya Bang dalam 5 menit.”

Tidak hanya itu, Fatih kembali mengeluarkan pernyataan yang terkesan merendahkan profesi jurnalis dan media, “Yang membutuhkan data hasil survei ini Rakata atau media?. Kami tidak diberitakan juga tidak apa apa. Tapi masyarakat menunggu berita ini, kesempatan bagi media untuk mengambil posisi.”

Menyikapi pernyataan itu, jurnalis Rilis.id kembali bertanya seberapa yakin masyarakat menunggu berita hasil survei dari Rakata.

Baca Juga :  DPRD Bandar Lampung Paripurnakan Raperda APBD Perubahan 2022

Lalu, Fatih menjawab, ”Terima kasih atas penilaiannya, kalau masyarakat ndak butuh, nggak perlu ditampilkan di media Anda. Masih banyak media lain yang membutuhkan dan nilai engagement-nya tinggi.”

Pernyataan Fatih tersebut memicu reaksi keras dari pimpinan redaksi media di Lampung. Pimpinan Redaksi (Pimred) Rilis.id Lampung, Ade Yunarso, menilai sikap Fatih sebagai bentuk arogansi terhadap jurnalis dan merendahkan profesi media.

“Jadi, kita minta turukan logo Rilis.id karena saya nilai melecehkan media kita dan saya menyatakan Rilis.id memboikot Rakata!” Ujar ade.

Media lain, Kupastuntas.co, juga mengambil langkah tegas dengan berencana mengirimkan somasi kepada Lembaga Survei Rakata.

Pemimpin Redaksi Pembaruan.id, Ariyadi Ahmad, yang juga Wakil Sekretaris PWI Lampung, menyatakan sikap serupa dengan menyerukan boikot terhadap Rakata Institute. Ia menganggap tindakan tersebut sebagai bentuk penghinaan terhadap profesi jurnalis.

Baca Juga :  Pjs Walikota Metro Terima Audiensi Pengurus KNPI

“Kami tidak akan mentolerir tindakan seperti ini. Pembaruan.id secara resmi memutuskan hubungan apa pun dengan Rakata Institute dan menolak untuk meliput kegiatan mereka ke depan,” tegas Aryadi.

Senada dengan itu, Pemimpin Redaksi Dinamik.id, Munizar, menganggap respon yang diberikan oleh peneliti Rakata tidak dapat dibenarkan dalam keadaan apapun. Ia menilai seharusnya ada sinergi antara lembaga survei dan media, bukan sikap yang merasa paling tinggi.

“Konfirmasi yang dilakukan oleh jurnalis Viva.id dan IDN Times sudah tepat agar tidak terjadi salah paham dengan kantor mereka. Tidak perlu ditanggapi dengan bahasa yang terkesan kurang baik,” pungkas Munizar. (Amd)

Berita Terkait

Politikus Senior Demokrat Kritik Minimnya Kehadiran Pejabat Eselon Dalam Rapat Paripurna
Wacana Perpanjangan Masa Jabatan, Fraksi PDI Perjuangan Lampung : Warning Untuk Meningkatkan Kinerja
KPU Tetapkan Pasangan Nanda – Antonius Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Pesawaran
DPRD Tubaba Paripurna Pembahasan Tingkat I Raperda RPJMD 2025–2029: Ini Visi Pembangunan dan Tantangan Daerah
PSU Pesawaran :MK Tolak Gugatan Supriyanto-Suriansyah, Nanda-Anton Menang
PSU Pesawaran :MK Tolak Gugatan Supriyanto-Suriansyah, Nanda-Anton Menang
Fraksi PKB Lampung Dukung Gubernur Perjuangkan Petani Singkong, Desak Kebijakan Berkeadilan
Komisi V DPRD Lampung Minta Disdik Jalankan SPMB Sesuai Aturan dan Transparan

Berita Terkait

Selasa, 1 Juli 2025 - 22:52 WIB

Politikus Senior Demokrat Kritik Minimnya Kehadiran Pejabat Eselon Dalam Rapat Paripurna

Selasa, 1 Juli 2025 - 14:44 WIB

Wacana Perpanjangan Masa Jabatan, Fraksi PDI Perjuangan Lampung : Warning Untuk Meningkatkan Kinerja

Senin, 30 Juni 2025 - 20:39 WIB

KPU Tetapkan Pasangan Nanda – Antonius Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Pesawaran

Senin, 30 Juni 2025 - 19:05 WIB

DPRD Tubaba Paripurna Pembahasan Tingkat I Raperda RPJMD 2025–2029: Ini Visi Pembangunan dan Tantangan Daerah

Kamis, 26 Juni 2025 - 17:05 WIB

PSU Pesawaran :MK Tolak Gugatan Supriyanto-Suriansyah, Nanda-Anton Menang

Berita Terbaru

Provinsi

Fraksi PKS Kritisi Dua Raperda Strategis Pemprov Lampung

Selasa, 1 Jul 2025 - 19:09 WIB