Komisi II DPRD Soroti PR Pemimpin Baru Lampung Soal Kesejahteraan Petani

Selasa, 28 Januari 2025 - 19:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Komisi II DPRD Provinsi Lampung memaparkan sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang harus menjadi perhatian serius bagi Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung terpilih, Rahmat Mirzani Djausal dan dr. Jihan Nurlela, yang akan dilantik pada 6 Februari 2025 mendatang

Komisi II DPRD Provinsi Lampung memaparkan sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang harus menjadi perhatian serius bagi Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung terpilih, Rahmat Mirzani Djausal dan dr. Jihan Nurlela, yang akan dilantik pada 6 Februari 2025 mendatang

Bandar Lampung, (dinamik.id) — Komisi II DPRD Provinsi Lampung memaparkan sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang harus menjadi perhatian serius bagi Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung terpilih, Rahmat Mirzani Djausal dan dr. Jihan Nurlela, yang akan dilantik pada 6 Februari 2025 mendatang.

Ketua Komisi II DPRD Lampung, Ahmad Basuki, mengungkapkan bahwa meskipun Lampung dikenal dengan potensi alamnya yang melimpah dan sektor pertanian yang strategis, kesejahteraan petani masih menjadi persoalan besar yang belum terselesaikan.

“Lampung adalah daerah dengan kekayaan pertanian dan perkebunan yang melimpah. Kita memiliki lahan subur, tenaga petani produktif, dan industri pengolahan yang tumbuh pesat. Tapi ironisnya, petani kita belum sejahtera,” ujar Ahmad Basuki, Selasa (28/01/2025)

ADVERTISEMENT

addgoogle

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain lahan yang luas dan tanah yang subur, Ahmad Basuki menilai bahwa Lampung memiliki SDM petani yang melimpah dan produktif.

Baca Juga :  Hadiri Atraksi Pencak Silat, Azwar Yacub Harap Pertahankan Budaya Nenek Moyang

“SDM kita melimpah & poduktif Selain itu, mayoritas masyarakat menggantungkan hidup dan ekonominya di sektor pertanian,” ujar Abas, sapaan akrabnya.

Selain itu, Abas menyebut Lampung juga menjadi pusat industri pengolahan bahan baku, seperti pabrik tapioka, penggilingan padi, hingga pabrik pakan ternak.

“Smelter Pengolahan komoditas Pertanian juga banyak di Lampung, seperti Pabrik Singkong menjadi Tapioka, Pabrik Penggilingan padi menjadi Beras, Pabrik Jagung Menjadi Pelet & Pakan ternak Dll,” ungkapnya.

Namun, di balik potensi besar tersebut, kesejahteraan petani masih jauh dari harapan. Beberapa masalah utama yang dihadapi sektor ini, menurut Basuki, adalah:

1. Tingginya biaya produksi, termasuk harga pupuk, bibit unggul, dan obat-obatan.

Baca Juga :  Kunjungan Kerja ke Banten, Komisi II DPRD Lampung Pelajari Strategi Ekonomi Berbasis Potensi Lokal

2. Ketidakpastian harga hasil panen yang belum berpihak kepada petani kecil.

3. Ketersediaan bibit unggul, pupuk, dan obat-obatan yang sering langka dan mahal.

4. Bencana alam seperti banjir yang berulang setiap tahun dan mengakibatkan kerugian besar.

“Realitanya, mayoritas petani kita masih berjuang untuk hidup layak. Ironis sekali, Lampung disebut lumbung pangan nasional, tapi petaninya sendiri belum sejahtera,” tegas Abas.

Sebagai solusi, Abas menyebut jika pemerintah bersama pihak terkait semestinya dapat melakukan riset ulang terkait tata niaga komoditas pertanian di Lampung.

Dia pun menyebut jika kemauan politik (political will) dari pemegang kuasa sangat dibutuhkan untuk kesejahteraan petani.

“Political Will atau Politik Anggaran Bidang Perekonomian dan Pertanian Pemprov yang memadai sangat dibutuhkan,” ujarnya

Di mana, kata dia, terdapat 10 OPD rumpun perekonomian pertanian di Lampung, baru berkisar kurang dari 3 persen dari total APBD Lampung.

Baca Juga :  DPRD Lampung Soroti Defisit Anggaran dan Tunda Bayar, Pansus LHP-BPK Beri 16 Rekomendasi

“Ini harus ada peningkatan yang signifikan sesuai amanat astacita yang digaungkan Presiden Prabowo untuk mendukung swasembada pangan nasional,” ucapnya.

Dia pun menyebutkan bahwa keterlibatan aktif Perguruan Tinggi dan Swasta untuk berinovasi dan ambil bagian disektor ini menjadi oenting demi kemajuan pertanian Provinsi Lampung.

Lebih lanjut, Abas menyebut persoalan pertanian dan agraria di Lampung menjadi persoalan tersendiri yang harus diselesaikan gubernur dan wakil gubernur Lampung ke depan.

“Kami percaya duet Mirza-Jihan sebagai pemimpin baru Lampung yang akan dilantik 6 Februari mendatang, sebagai harapan baru untuk petani Lampung lebih Sejahtera, Saatnya Membangunkan Lampung sebagai Raksasa Ekonomi& Pertanian yang tertidur,” pungkasnya. (Amd)

Berita Terkait

Interupsi di Hadapan Gubernur, Munir Minta PT SGC Relakan SP I dan II Way Terusan Menjadi Desa Definitif
DPRD Lampung Sahkan RPJMD 2025-2029, Berikut Tiga Misi Utama dan Tujuh Program Unggulan
Komisi III DPRD Lampung Awasi Penagihan Pajak PT SGC, Dorong Bapenda Bekerja Maksimal dan Terbuka
Komisi II Soroti Minimnya Anggaran Mitra, Program Pro-Rakyat Tidak Optimal
Ketua DPRD Lampung Dukung Langkah DPR RI- ATR/BPN Ukur Ulang HGU SGC
Pansus DPRD Lampung Kompak Begadang Rampungkan Pembahasan RPJMD
Ahmad Mughis Soroti Maraknya Konten dan Penyebaran LGBT, Dorong Edukasi di Sekolah dan PIP
Politisi PKB Munir Abdul Haris Berharap Polri Terus Jadi Penjaga Keamanan

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 20:38 WIB

Interupsi di Hadapan Gubernur, Munir Minta PT SGC Relakan SP I dan II Way Terusan Menjadi Desa Definitif

Jumat, 11 Juli 2025 - 13:10 WIB

DPRD Lampung Sahkan RPJMD 2025-2029, Berikut Tiga Misi Utama dan Tujuh Program Unggulan

Jumat, 11 Juli 2025 - 12:17 WIB

Komisi III DPRD Lampung Awasi Penagihan Pajak PT SGC, Dorong Bapenda Bekerja Maksimal dan Terbuka

Kamis, 10 Juli 2025 - 16:01 WIB

Komisi II Soroti Minimnya Anggaran Mitra, Program Pro-Rakyat Tidak Optimal

Kamis, 10 Juli 2025 - 15:25 WIB

Ketua DPRD Lampung Dukung Langkah DPR RI- ATR/BPN Ukur Ulang HGU SGC

Berita Terbaru

Olahraga

Rangkap Jabatan di Tubuh KONI Lampung Menuai Kritik

Sabtu, 12 Jul 2025 - 14:31 WIB