Riyo Pratama, Jurnalis Tribun Lampung, Raih Beasiswa Bergengsi BRI Fellowship Journalism 2025

Senin, 19 Mei 2025 - 13:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandar Lampung, (dinamik.id) — Siang itu, Senin 19 Mei 2025, Riyo Pratama membuka ponselnya seperti biasa. Tapi hari itu berbeda. Ia terpaku saat mendapati namanya tertera dalam daftar 45 penerima Beasiswa BRI Fellowship Journalism 2025.

Sejenak ia diam. Lalu menunduk. Air mata berlinang begitu saja bukan karena sedih, tapi karena rasa syukur yang membuncah. Dari 256 jurnalis se-Indonesia yang mengikuti seleksi tahap dua, ia terpilih sebagai salah satunya.

“Ini bukan sekadar beasiswa. Ini pengakuan atas perjuanganku sebagai jurnalis dari daerah,” ucapnya lirih, dengan suara bergetar, Senin (19/5/2015).

ADVERTISEMENT

addgoogle

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Banyak yang memandang profesi ini sebelah mata, tapi lewat karya kita bisa membuktikan kepada dunia,” sambungnya.

Lahir dari Pinggiran, Tumbuh Lewat Perjuangan

Riyo bukan berasal dari kota besar. Ia tumbuh di tengah keluarga sederhana di ujung Kabupaten di Lampung. Ibunya seorang guru TK, ayahnya guru SD. Ia anak pertama dari empat bersaudara, terbiasa hidup dengan kerja keras dan semangat belajar yang ditanamkan sejak kecil.

Baca Juga :  Panen Raya Padi, Pj Bupati Mesuji : 'Ini Kesuksesan Kita Bersama!'

Adiknya yang kedua sudah menyelesaikan pendidikan S2, yang ketiga baru lulus SMA, dan si bungsu kini duduk di kelas 3.

Bagi keluarganya, pendidikan bukan sekadar formalitas, tapi jalan untuk mengangkat derajat hidup, hal itu yang selalu ditanamkan dalam dirinya.

“Keberhasilan ini tak lepas dari doa orangtua, dukungan istri, anak, pimpinan redaksi, para editor, dan keluarga besar Tribun Lampung,” ujarnya.

Ia juga berterima kasih kepada mentor, rekan sesama jurnalis, serta komunitas AJI yang menjadi ruangnya bertumbuh dan berdiskusi.

Jurnalisme Adalah Karya, Bukan Label

Baca Juga :  Bunda Eva Imbau Warga Tak Hidupkan Petasan pada Malam Takbir

Sebagai jurnalis di daerah, Riyo paham betul tantangan di lapangan. Menembus hujan, mengejar narasumber yang enggan bicara, hingga harus menulis di tengah keterbatasan fasilitas. Tapi bagi Riyo, jurnalisme adalah tentang karya, bukan sekadar profesi.

“Banyak yang mengaku wartawan, tapi ketika ditanya mana karyamu, terdiam. Maka mari kita buktikan lewat tulisan dan kerja nyata, bukan gelar,” tuturnya.

Mimpi yang Menjadi Nyata

Selama proses seleksi, sempat terbersit keraguan. “Saya sempat bertanya dalam hati, apakah perjuangan ini akan ada hasilnya?” ujarnya.

Tapi ia terus menulis, terus belajar. Hingga akhirnya, nama itu muncul dan mimpi itu tak lagi sebatas angan.

Melalui BRI Fellowship Journalism, Riyo bukan hanya mendapatkan pengembangan kapasitas profesional, tetapi juga kesempatan langka, melanjutkan pendidikan ke jenjang S2.

Baca Juga :  Nanda - Anton Siap Bekerja untuk Pesawaran Infrastruktur dan Pelayanan Publik Jadi Prioritas

Sebuah mimpi yang lama tertanam, kini mulai menemukan jalannya.

Untuk Lampung, Untuk Jurnalisme Daerah

Yang membuatnya makin bangga, ia menjadi satu-satunya jurnalis dari Lampung yang lolos dalam program ini.

“Banyak jurnalis hebat di daerah, tapi belum punya panggung. Saya ingin membuktikan bahwa jurnalisme dari pinggiran pun bisa bersinar,” tegasnya.

Kabar ini disambut hangat. Tak hanya keluarga dan rekan kerja yang ikut bahagia, tapi juga komunitas jurnalis di Lampung.

Pesan-pesan ucapan selamat pun mengalir, beberapa bahkan mengaku terinspirasi oleh perjalanan Riyo.

Dalam dirinya, Riyo membawa satu harapan bahwa anak-anak muda di pelosok negeri tak boleh berhenti bermimpi. Bahwa perjuangan yang jujur, pada waktunya, akan menemukan jalannya.

“Ketika logika berteriak itu mustahil, pengharapan berbisik cobalah satu kali lagi,” pesannya. (***)

Berita Terkait

“TUMBAL DARAH”: Teror Baru dalam Sinema Horor Indonesia yang Menguji Batas Kemanusiaan
PC PMII Bandar Lampung Laporkan Trans7 ke KPID Lampung soal Tayangan Merendahkan Ulama
PMII Bandar Lampung Pertanyakan Motif Trans7 Tayangkan Program ‘Merendahkan’ Kiai dan Pesantren
Dianggap Sebar Ujaran Kebencian, LBH Ansor Laporkan Trans7 ke Polisi
Ratusan Warga Way Kanan Sambangi Kantor ATR/BPN, Tuntut Pengembalian Tanah Ulayat
Tiga Mantan Kapolda Lampung Masuk Kabinet Merah Putih, Komjen Akhmad Wiyagus Jadi Wamendagri
Indah dan Nikmatnya Berlibur ke Agrowisata Kebun Teh Kaligua PTPN I Reg 3
TBM Mekar Utama Buka Festival Literasi Anak Desa Bumi Harjo 2025

Berita Terkait

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:40 WIB

“TUMBAL DARAH”: Teror Baru dalam Sinema Horor Indonesia yang Menguji Batas Kemanusiaan

Rabu, 15 Oktober 2025 - 18:22 WIB

PC PMII Bandar Lampung Laporkan Trans7 ke KPID Lampung soal Tayangan Merendahkan Ulama

Selasa, 14 Oktober 2025 - 13:54 WIB

PMII Bandar Lampung Pertanyakan Motif Trans7 Tayangkan Program ‘Merendahkan’ Kiai dan Pesantren

Selasa, 14 Oktober 2025 - 13:51 WIB

Dianggap Sebar Ujaran Kebencian, LBH Ansor Laporkan Trans7 ke Polisi

Kamis, 9 Oktober 2025 - 10:49 WIB

Ratusan Warga Way Kanan Sambangi Kantor ATR/BPN, Tuntut Pengembalian Tanah Ulayat

Berita Terbaru

Ekonomi dan Kreatif

PTPN I Guncang TEI 2025: Produk Hilir Diburu Puluhan Buyer Global

Sabtu, 18 Okt 2025 - 09:31 WIB