Bandar Lampung, (dinamik.id) — Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Wilayah Lampung, Juniansyah menyatakan optimisme terhadap program pembentukan Koperasi Merah Putih yang tengah digencarkan secara nasional oleh pemerintah.
Meski demikian, ia menekankan bahwa keberhasilan program koperasi ini tetap bergantung pada proses implementasi di lapangan serta evaluasi berkelanjutan dari pemerintah dan pihak-pihak terkait.
“Optimis tentang pembentukan koperasi merah putih, cuman realisasinya hanya bisa terbukti apabila sudah berjalan nanti tentu ada evaluasi yang akan dilakukan pihak pemerintah atau pihak-pihak terkait,” ujar Juniansyah pada Rabu, 4 Juni 2025.
Menurut Juniansyah, Koperasi Merah Putih merupakan isiatif strategis yang menyasar penguatan ekonomi di tingkat desa. Sosialisasi mengenai koperasi ini terus dilakukan secara inisiatif ke berbagai daerah di Lampung.
Tentang koperasi merah putih ini dan kami memang hampir setiap hari langsung sosialisasi di berbagai daerah tentang pemanfaatan daripada koperasi merah putih ini karena koperasi merah putih ini basisnya itu di desa-desa dan di kota-kota dan
“Alhamdulillah koperasi merah putih Ini sudah dibentuk 100% di Lampung dan dalam pembentukannya saat ini proses notaris. Sekitar 37% sudah diaktifkan koperasi di Lampung,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa koperasi ini akan mendapatkan plafon pembiayaan dari Bank sekitar 3 sampai 5 miliar perkoperasi yang akan digunakan sebagai modal usaha yang dikelola koperasi.
Dalam rangka memperkuat peran koperasi di tengah masyarakat, Dekopenwil Lampung juga mendorong pembinaan dan pengawasan.
“Melakukan pengawasan, pendidikan, pelatihan juga pembinaan. Kita ingin koperasi ini berjalan sesuai relnya, yang tidak lurus tidak akan kita luruskan,” kata Juniansyah.
Selain penguatan kelembagaan, digitalisasi koperasi juga menjadi fokus kedepan. Juniansyah menjelaskan, berdasarkan Rapimnas di Jakarta, seluruh sistem koperasi akan di arahkan untuk berbasis digital.
Untuk itu, Juniansyah mendorong Pemerintah daerah untuk aktif menyelenggarakan pelatihan mengenai digitalisasi koperasi, komunikasi koperasi hingga akuntansi berbasis digital.
“Koperasi kedepannya tidak ada lagi manual nanti pada waktunya memang digital semua, anak-anak muda harus dilibatkan. Kepada pemerintah daerah lakukan pelatih-pelatihan tentang digital koperasi tentang komunikasi koperasi tentang Akuntansi koperasi,” ujarnya.
Juniansyah berharap, peringatan hari koperasi nasional yang akan diselenggarakan pada tanggal 12 Juli di Jawa Timur dapat menjadi momen penting untuk menegaskan kembali peran koperasi dalam membangun ekonomi rakyat. (Amd)