Lampung Genjot Hilirisasi Komoditi, 6.368 Kg Kopi Bubuk Diekspor ke Hongkong

Rabu, 17 September 2025 - 15:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan saat menghadiri Pelepasan ekspor  kopi bubuk perdana di halaman El’s Coffee Roastery, Bandar Lampung, Rabu (17/9).

Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan saat menghadiri Pelepasan ekspor kopi bubuk perdana di halaman El’s Coffee Roastery, Bandar Lampung, Rabu (17/9).

Bandar Lampung (dinamik.id)-Pemerintah Provinsi Lampung melepas ekspor perdana kopi bubuk robusta Lampung ke Hongkong sebanyak 6.368 kilogram senilai hampir 46 ribu dolar AS atau setara Rp753 juta, Rabu (17/9/2025).

Pelepasan ekspor perdana dilakukan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan di halaman El’s Coffee Roastery, Bandar Lampung.

Dalam sambutannya, Marindo menyampaikan permohonan maaf Gubernur yang berhalangan hadir karena menghadiri pertemuan dengan Menteri di Jakarta.

ADVERTISEMENT

addgoogle

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun demikian, ia menegaskan Gubernur tetap mengikuti momentum penting ini karena ekspor kopi bubuk dianggap sebagai langkah nyata hilirisasi produk Lampung. “Hari ini bukan sekadar melepas kopi biji mentah, tapi produk olahan yang punya nilai tambah,” kata Marindo membacakan sambutan Gubernur.

Ekspor perdana ini dilakukan oleh PT. Sari Alami bersama El’s Coffee Group. Sebanyak 6.368 kilogram kopi bubuk dikirim dengan nilai hampir 46 ribu dolar AS, setara Rp753 juta. Produk yang dilepas dalam bentuk olahan menjadi sinyal perubahan pola ekspor Lampung yang sebelumnya didominasi komoditas mentah.

Baca Juga :  Gubernur Lampung Respon Positif Aspirasi Infrastruktur di Kabupaten Mesuji

Lampung selama ini dikenal sebagai penghasil kopi robusta terbesar di Indonesia. Kontribusinya mencapai lebih dari 30 persen dari produksi nasional. Karena itu, kata Marindo, ketika Indonesia dikenal dunia sebagai negeri kopi, Lampung berada di barisan terdepan. “Ekspor kopi bubuk ini menandai lompatan dari sekadar gudang bahan baku menuju dapur produksi kopi dunia,” ujarnya.

Pemprov menilai hilirisasi produk menjadi bagian dari strategi besar menuju visi Indonesia Emas 2045. Presiden Prabowo Subianto menargetkan Indonesia menjadi ekonomi terbesar keempat dunia dengan pendapatan per kapita di atas 23 ribu dolar AS. “Lampung harus bergerak cepat dengan investasi, hilirisasi, dan penguatan ekspor bernilai tambah,” jelas Marindo.

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan ekonomi Lampung tumbuh 5,09 persen pada triwulan II 2025, sedikit di atas rata-rata pertumbuhan Sumatra. Pemerintah daerah menganggap capaian itu sebagai sinyal positif, sekaligus dasar untuk mendorong lebih banyak produk hilir masuk pasar global.

Baca Juga :  Sekprov Marindo: Gubernur Komitmen Jadikan Lampung Pusat Olahraga Softball!

Namun, tantangan Lampung tidak ringan. Selama ini sebagian besar ekspor masih berupa bahan mentah seperti kopi biji, sawit, karet, dan lada. Nilai tambahnya dinikmati negara lain yang mengolah komoditas itu. Momentum ekspor kopi bubuk diharapkan dapat mengubah paradigma daerah. “Jangan lagi Lampung hanya jadi lumbung bahan baku. Saatnya jadi pusat produk jadi,” kata Marindo.

Kementerian Koperasi dan UMKM mencatat kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia mencapai 60 persen, dengan serapan tenaga kerja 97 persen. Namun, kontribusi mereka ke ekspor baru 15,7 persen, jauh di bawah Malaysia dan Thailand yang sudah mencapai 20–30 persen. Pemerintah Lampung menilai kopi robusta bisa menjadi ikon UMKM ekspor yang mendongkrak daya saing sekaligus membuka lapangan kerja baru.

Baca Juga :  Video Viral di Medsos, Wasekjen PB PMII Apresiasi Langkah Cepat Mba Nunik

Marindo menambahkan, Pemprov Lampung akan terus mendukung pelaku usaha agar berani mengekspor produk bernilai tambah. Dukungan diberikan mulai dari kualitas bahan baku, inovasi produk, hingga akses pasar melalui perjanjian dagang internasional.

Menurutnya, ekspor kopi bubuk ini akan memberi dampak ekonomi yang lebih luas. Selain meningkatkan devisa, ekspor produk hilir akan membuka lapangan kerja baru dan memperkuat posisi Lampung di pasar kopi dunia. “Kopi Lampung bukan hanya menghangatkan pagi kita, tapi juga ekonomi Indonesia,” kata Marindo.

Sementara itu, Pemilik El’s Coffee Group dan PT. Sari Alami, Elkana Arlen Riswan, menyebut ekspor perdana ini sebagai momen bersejarah bagi Lampung. Ia mengaku bersyukur mendapat dukungan pemerintah daerah, perbankan, hingga program Export Hub. “Tanpa dukungan petani, karyawan, dan seluruh elemen, kami tidak bisa sampai di titik ini,” kata Elkana. (AMD/RED1)

Berita Terkait

Pemprov Lampung Target 90% Jalan Mantap pada 2028, Mulai 2026 Beralih ke Beton
Pemprov Lampung dan BKKBN Bersinergi Dalam Upaya Pencegahan Stunting
Sekdaprov Lampung Fokuskan Optimalisasi Penerimaan PKB dan BBNKB Tiga Bulan Ke Depan
Wakil Bupati Tubaba Lantik Satu Pejabat Eselon II Jabat Asisten III
Wakil Gubernur Lampung Tinjau Lokasi Terdampak Gempa di Tanggamus, Salurkan Bantuan untuk Warga
Kantor BPN Serahkan 30 Sertifikat Hak Pakai BMD kepada Pemkab Mesuji
Tiga Bulan Terakhir, Pemprov Lampung Fokus Genjot Penerimaan PKB dan BBNKB
Bapenda Proyeksikan Realisasi Pajak Daerah 2025 Capai 73,49 Persen

Berita Terkait

Kamis, 2 Oktober 2025 - 17:36 WIB

Pemprov Lampung Target 90% Jalan Mantap pada 2028, Mulai 2026 Beralih ke Beton

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:15 WIB

Pemprov Lampung dan BKKBN Bersinergi Dalam Upaya Pencegahan Stunting

Rabu, 1 Oktober 2025 - 18:58 WIB

Sekdaprov Lampung Fokuskan Optimalisasi Penerimaan PKB dan BBNKB Tiga Bulan Ke Depan

Rabu, 1 Oktober 2025 - 11:51 WIB

Wakil Bupati Tubaba Lantik Satu Pejabat Eselon II Jabat Asisten III

Senin, 29 September 2025 - 18:59 WIB

Wakil Gubernur Lampung Tinjau Lokasi Terdampak Gempa di Tanggamus, Salurkan Bantuan untuk Warga

Berita Terbaru

DPRD Provinsi

Wakil Ketua DPRD Lampung Desak Bentuk Tim Pengawas MBG

Kamis, 2 Okt 2025 - 16:44 WIB

Ekonomi dan Kreatif

Petani Tuba Antusias Ikut Program Kemitraan Tebu SGC

Kamis, 2 Okt 2025 - 13:28 WIB