Studium Generale Pascasarjana: Dr Fauziah dari Malaysia Tekankan Pentingnya Multidisiplin Ilmu di Era Digital

Jumat, 1 November 2024 - 10:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandar Lampung (Dinamik.id) – Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) menggelar Studium Generale bertema The Role of Communication in the Development of the Integrative Multidisciplinary Science in the Digital Era pada Jumat (1/11/2024).

Acara yang berlangsung di Ballroom ini diikuti oleh mahasiswa baru S2 dan S3 tahun akademik 2024/2025, serta sejumlah mahasiswa semester tiga.

Hadir Dr Fauziah Binti Hassan dari Faculty of Leadership and Management Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) sebagai narasumber utama, yang dimoderatori Dr Abdul Qodir Zaelani.

ADVERTISEMENT

addgoogle

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam pemaparannya, Dr Fauziah menekankan pentingnya menguasai lebih dari satu bidang keilmuan. Menurutnya, mahasiswa pascasarjana perlu mengembangkan pemahaman multidisiplin untuk dapat berpikir kritis, menemukan temuan baru, dan menghasilkan kajian yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Ilmu tidak bisa berdiri sendiri. Mahasiswa harus menguasai dua atau tiga bidang keilmuan untuk memahami beragam platform, misalnya ilmu komunikasi dan pengembangan masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga :  PBAK UIN RIL Adakan Istighosah dan Zikir Bersama

Dr Fauziah juga menyampaikan pentingnya integrasi sains modern dengan ilmu Al-Quran sebagai landasan dalam membangun ilmu multidisipliner yang berimbang. Menurutnya, perkembangan sains yang pesat harus diiringi dengan pemahaman keilmuan agama Islam agar nilai-nilai agama tetap menjadi dasar dalam menghadapi tantangan di era digital.

Ia juga menjelaskan, era digital menyediakan peluang besar bagi terciptanya integrasi ini, antara lain melalui akses sumber daya ilmiah yang kini lebih mudah diakses secara online.

Selain itu, menurutnya, pentingnya platform kolaboratif juga memungkinkan para akademisi dari berbagai latar belakang untuk berdiskusi dan bertukar pandangan tentang bagaimana ilmu modern dapat berpadu dengan prinsip Islam.

Dr Fauziah juga menyinggung peran media sosial sebagai alat untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat. Menurutnya, platform seperti Twitter dan Facebook efektif untuk berbagi wawasan dan menginspirasi diskusi tentang relevansi ilmu modern dalam pandangan Islam melalui pendekatan yang lebih dekat dengan publik.

Baca Juga :  Mahasiswa FEBI UIN Raden Intan Lampung Masuk Nominasi Kompetisi Akademik Internasional di Ho Chi Minh City, Vietnam

Dalam kesimpulannya, Dr Fauziah menyerukan agar universitas di negara-negara Muslim memanfaatkan teknologi digital dalam mengembangkan generasi akademisi yang mampu menghubungkan pemahaman modern dengan ajaran Al-Quran dan Sunnah.

Ia menekankan bahwa ide integrasi multidisipliner sangat berpotensi, namun keberhasilannya sangat bergantung pada penerapan yang efektif, dukungan berkelanjutan, dan adaptasi terhadap kebutuhan serta konteks yang selalu berubah.

Menurutnya, integrasi keilmuan membutuhkan pemikiran yang terbuka dan kemampuan untuk melihat suatu persoalan dari berbagai perspektif. Pandangan yang berbeda harus dihargai, dan sarjana sebaiknya mengambil pelajaran dari ide-ide pihak lain meskipun mungkin berbeda pandangan.

Di era digital ini, mahasiswa memiliki peluang untuk memanfaatkan alat dan kesempatan yang ada guna menggabungkan pengetahuan modern dengan ajaran Islam secara komprehensif yang bermanfaat bagi dunia akademik dan masyarakat luas.

Baca Juga :  Menag Minta Ekoteologi dan Pelestarian Alam Masuk Kurikulum Pendidikan Agama

Prof Dr H Alamsyah MAg, Wakil Rektor I UIN Raden Intan Lampung, dalam sambutannya sekaligus membuka acara, mengatakan, UIN Raden Intan Lampung terus berupaya mengembangkan kajian keislaman yang multidisiplin, interdisipliner, dan bahkan transdisipliner.

“Ilmu saling terkait dan memberi masukan satu sama lain. Kita harus memanfaatkan perkembangan globalisasi untuk mendalami berbagai kajian, termasuk gender dan ekonomi,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Pascasarjana Prof. Dr. Ruslan Ghofur MSi mengapresiasi kegiatan ini sebagai ajang tahunan yang memberikan wawasan global kepada mahasiswa.

Ia berharap agar mahasiswa bisa mengambil pelajaran dari pengalaman narasumber dan mengembangkan tesis maupun disertasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Para mahasiswa pun antusias aktif bertanya dan mendiskusikan mengenai tema terkait kepada narasumber. (Pin)

Berita Terkait

Tim Promosi Universitas Saburai Jajaki Kerja Sama dan Promosi PMB di Pengadilan Negeri Sukadana
PMII Rayon FKIP Unila Gelar Pelantikan dan Workshop KTI, Targetkan 30 Prestasi dalam Satu Tahun
Gaet Kalangan Militer, Universitas Saburai Tawarkan Program Sarjana dan Pascasarjana di Lanud M. Bunyamin
PMII Komisariat Universitas Lampung Audiensi dengan Wakil Dekan III Fakultas Pertanian
Hampir 500 Sekolah di Lampung Tak Punya Toilet, DPRD Desak Pemerintah Ambil Tindakan Nyata
Prodi MAP FKIP Unila Belajar Proses Pengambilan Kebijakan Pendidikan ke Komisi V DPRD Lampung
Dekan FEB Unila Diduga Bungkam Kasus Kekerasan dan Pelanggaran Etik Ormawa, Mahasiswa Gelar Aksi
Ikaperta UNILA dan Mas Tani Gelar Demplot Padi di Lampung Tengah

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 18:32 WIB

Tim Promosi Universitas Saburai Jajaki Kerja Sama dan Promosi PMB di Pengadilan Negeri Sukadana

Minggu, 22 Juni 2025 - 23:52 WIB

PMII Rayon FKIP Unila Gelar Pelantikan dan Workshop KTI, Targetkan 30 Prestasi dalam Satu Tahun

Rabu, 18 Juni 2025 - 17:38 WIB

Gaet Kalangan Militer, Universitas Saburai Tawarkan Program Sarjana dan Pascasarjana di Lanud M. Bunyamin

Selasa, 17 Juni 2025 - 10:51 WIB

PMII Komisariat Universitas Lampung Audiensi dengan Wakil Dekan III Fakultas Pertanian

Senin, 16 Juni 2025 - 19:49 WIB

Hampir 500 Sekolah di Lampung Tak Punya Toilet, DPRD Desak Pemerintah Ambil Tindakan Nyata

Berita Terbaru

Berita

SGC Diduga Caplok Lahan, DPR RI Gelar RDPU di Lampung

Rabu, 2 Jul 2025 - 15:39 WIB