OBITUARIUM
PENULIS : Anggota DPRD Lampung Noverisman Subing (Penasehat PWI Lampung)
BANDAR LAMPUNG (dinamik.id)–Innalilahi wa Innailaihirojiun. Tokoh pers Lampung H Bambang Eka Wijaya Bin Panggih menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM) Bandar Lampung, Senin (13/3) pukul 13.25 WIB.
Almarhum yang biasa di sapa Mas Bambang meninggal dalam usia 76 tahun setelah sempat dirawat akibat komplikasi penyakit yang diderita selama dua tahun terakhir.
Bambang yang masih tercatat sebagai Pemimpin Umum Lampung Post itu disemayamkan di rumah duka Jalan Dahlia Nomor 1 Perumahan Bataranila, Hajimena, Lampung Selatan.
Perkenalan saya dengan Mas Bambang terjadi sekitar tahun 1993 saat beliau dipercaya Surya Paloh pemilik Media Indonesia grup untuk menjadi Pemimpin Redaksi Lampung Post. Sementara saya sendiri sudah meninggalkan Lampung Post tahun 1991 karena diterima menjadi Koresponden Koran Sore Harian Umum Suara Pembaruan Jakarta.
Beberapa tahun kemudian, saya lupa tahun berapa diskusi kami semakin masif manakala puluhan karyawan dan wartawan Lampung Post hengkang dan mendirikan Koran Trans.
Saat itu saya masih melihat raut ketegaran di wajah Mas Bambang meskipun saya tahu dalam hatinya “bergemuruh”. Apalagi Lampung Post harus menghentikan penerbitanya sehari atau dua hari.
Sejak saat itulah kami sering berdiskusi mengenai berbagai persoalan di Lampung. Apalagi ketika saya menjadi Wakil Bupati Lampung Timur 2005-2010 saya tidak segan-segan meminta saran kepada beliau tentang banyak hal.
Bahkan sesama penasehat PWI Lampung beberapa periode kami pun terus berdiskusi untuk kepentingan organisasi wartawan tertua dan terbesar di negeri ini.
Komunikasi saya dengan beliau terakhir ketika beliau dirawat di salah satu rumah sakit dan saya sangat menyesal tidak bisa membesuk beliau saat berada di rumah sakit beberapa waktu lalu….maafkan saya ya Mas…saya bersaksi bahwa Mas Bambang orang baik…kepada siapa saja.
Mas Bambang lahir di Pematang Siantar, Sumatra Utara 6 Oktober 1946. Mengawali karir sebagai jurnalis saat menjadi korektor dan reporter Waspada Teruna Group di Medan. Ia kemudian pindah ke Harian Sinar Indonesia Baru yang juga terbit di Medan tahun 1970-1985 dan akhirnya bergabung ke Harian Prioritas, Jakarta, tahun 1985-1988, sebagai redaktur pelaksana.
Dewan Penasehat PWI Lampung ini pernah menjadi Pemimpin Redaksi Bintang Sport & Film, Medan, tahun 1988-1990 hingga akhirnya bergabung dengan Media Indonesia 1990-1993.
Tahun 1993, ia menjadi pemimpin Redaksi Lampung Post. Jurnalis Senior yang Tidak Berhenti Belajar merupakan sosok jurnalis yang masih tetap aktif menulis di rublik Buras Lampung Post.