Tim PKM-RSH Teliti Rumah Adat Lampung Sebagai Upaya Mitigasi Banjir

Kamis, 12 Oktober 2023 - 14:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandarlampung (dinamik.id) – Dalam menghadapi peningkatan bencana alam, preservasi situs warisan budaya menjadi hal yang penting, bukan hanya karena nilai historis dan budayanya, akan tetapi sebagai salah satu strategi mitigasi bencana alam. Salah satu contohnya adalah rumah adat Lampung (Lamban Balak).

Lamban Balak merupakan rumah adat khas Provinsi Lampung. Secara historis, rumah yang ditandai dengan struktur terangkat yang dibangun di atas tiang-tiang kayu yang kuat ini dirancang untuk menjadi tempat perlindungan yang aman bagi masyarakat setempat, baik dari binatang buas maupun bencana alam seperti banjir.

Tim Program Kreativitas Mahasiswa-Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) Universitas Lampung (Unila) melakukan penelitian terhadap rumah adat Lampung (Lamban Balak) yang berfungsi sebagai mitigasi banjir di Kabupaten Pesawaran dengan judul penelitian “Preservation of Lamban Balak as Disaster Mitigation: Rumah Adat Lampung Sebagai Upaya Mitigasi Bencana Banjir di Kabupaten Pesawaran”.

Tim PKM-RSH tersebut beranggotakan empat orang diantaranya, Siti Nurhafihoh (Pendidikan Sejarah ’21), Anindya Prameswari (Pendidikan Sejarah ’21), Humayra Adelia Latifa (Arsitektur ’21), dan Intan Athalarania Insyra (Pendidikan Geografi ’21). Tim ini dibimbing dosen pembimbing Yusuf Perdana, S.Pd.M.Pd (Dosen Pendidikan Sejarah).

Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang rentan terhadap banjir musiman akibat kondisi geografisnya yang memiliki curah hujan tinggi. Daerah ini sering mengalami sungai yang meluap dan menyebabkan daerah dataran menjadi tergenang akibat musim hujan tahunan.

Baca Juga :  Unila Helat Pementasan Seni Dalam Rangka Anugrah Be Strong Festival Kebudayaan dan Cinta Tanah Air

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut tentang signifikansi rumah adat Lamban Balak di Kabupaten Pesawaran sebagai langkah mitigasi dan peranannya dalam melindungi masyarakat dari efek yang merusak akibat banjir.

Lebih lanjut, rumah adat Lamban Balak menjadi salah satu strategi mitigasi banjir yang efektif di Kabupaten Pesawaran. Struktur bangunannya yang terangkat memungkinkan untuk melindungi masyarakat dari air yang naik ke permukaan. Selain itu, konstruksinya yang kuat memastikan kestabilan bangunan tersebut terhadap tekanan banjir.

Pelestarian rumah adat Lamban Balak di Kabupaten Pesawaran merupakan pendekatan yang unik dan efektif dalam menanggulangi banjir. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan rumah adat Lamban Balak sebagai warisan budaya dan peranannya dalam mitigasi banjir merupakan hal yang krusial.

Baca Juga :  Dorong Kesadaran Pencegahan Kekerasan Seksual, Unila Adakan Sosialisasi PPKS

Oleh karena itu, upaya pelestarian Lamban Balak harus didukung dan dinilai sebagai kontribusi masyarakat Lampung yang berharga dalam strategi manajemen bencana dan pelestarian warisan budaya Lampung.

Pelestarian Lamban Balak sebagai strategi mitigasi bencana memiliki potensi besar ke depan. Hal ini tidak hanya berkontribusi pada ketahanan masyarakat setempat, tetapi juga mempromosikan praktik pembangunan berkelanjutan dengan memanfaatkan aset budaya yang ada. (Naz)

Berita Terkait

Ketua KOPRI PKC Lampung, Diah Putri Rahmadani, Sampaikan Materi Arah Gerak KOPRI pada SKK Bandar Lampung
Djuwita Tri Utami Sampaikan Materi Teknik Lobi dan Penguatan Jaringan pada SKK Bandar Lampung
SKK Kopri, Fatikhatul Khoiriah Kupas Strategi dan Tantangan Perempuan dalam Pusaran Politik
Dari Pra-Kemerdekaan hingga Era Milenial: Miftahul Muiz Bahas Perjalanan Gerakan Perempuan
Munir Abdul Haris Ajak Masyarakat Sendang Agung Amalkan Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Ana Yunita Kupas Strategi Advokasi Kebijakan Berbasis Gender di SKK KOPRI Bandar Lampung
Eka Febriani Wakili Sumatera di Sekolah Jagat, Usung Gerakan Rumah Ibadah Hijau
Sekolah Kader KOPRI Bandar Lampung Bahas Gender dan Feminisme Bersama Siti Khoiriah
Berita ini 4 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 11:55 WIB

Ketua KOPRI PKC Lampung, Diah Putri Rahmadani, Sampaikan Materi Arah Gerak KOPRI pada SKK Bandar Lampung

Minggu, 16 Februari 2025 - 11:44 WIB

Djuwita Tri Utami Sampaikan Materi Teknik Lobi dan Penguatan Jaringan pada SKK Bandar Lampung

Sabtu, 15 Februari 2025 - 17:39 WIB

Dari Pra-Kemerdekaan hingga Era Milenial: Miftahul Muiz Bahas Perjalanan Gerakan Perempuan

Sabtu, 15 Februari 2025 - 14:33 WIB

Munir Abdul Haris Ajak Masyarakat Sendang Agung Amalkan Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Sabtu, 15 Februari 2025 - 13:29 WIB

Ana Yunita Kupas Strategi Advokasi Kebijakan Berbasis Gender di SKK KOPRI Bandar Lampung

Berita Terbaru