Bandar Lampung (dinamik.id) – Lampung Literature dan Badan Bahasa Kemendikbud mengadakan program “Alih Wahana Sastra: Videopuisi” yang ditujukan untuk generasi muda di Lampung. Program ini bertujuan untuk membuat puisi lebih digemari oleh kaum muda dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Program ini mencakup tiga kegiatan utama: Lomba Cipta Videopuisi, Workshop Penciptaan Videopuisi, dan Panggung Puisi yang meliputi diskusi serta pemutaran videopuisi. Acara ini berlangsung dari pertengahan Agustus hingga Oktober 2024.
Iskandar GB, ketua program, menjelaskan bahwa program ini merupakan respon terhadap keberlanjutan puisi di era digital. Ia menekankan bahwa di era globalisasi ini, sastra perlu menyesuaikan diri dengan media digital agar tetap relevan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ada media baru bagi sastra yang berkembang, namun belum populer di Indonesia, khususnya di Lampung, yaitu videopuisi,” ujarnya.
GB menjelaskan bahwa videopuisi adalah bentuk transformasi teks puisi ke dalam format digital. Menurutnya, media digital saat ini adalah sarana paling efektif untuk menjangkau generasi muda.
“Puisi yang biasanya hanya hadir dalam bentuk tulisan kini ditampilkan di layar digital, dipadukan dengan elemen visual dan audio untuk memperkuat makna puisi tersebut. Media digital ini menjadi sarana paling efektif untuk menjangkau generasi muda,” tambahnya.
Yulizar Lubay, penanggung jawab artistik, menambahkan bahwa program ini terdiri dari tiga kegiatan berkesinambungan yang ditujukan untuk generasi muda, termasuk siswa, mahasiswa, dan masyarakat umum dengan batas usia maksimal 35 tahun.
“Kami memulai dengan Lomba Cipta Videopuisi dengan total hadiah 11 juta rupiah dan pendaftaran gratis. Kami berharap dapat menemukan bakat-bakat muda yang potensial,” terang Yulizar.
Selanjutnya, 15 karya terbaik akan dipilih untuk mengikuti Workshop Penciptaan Videopuisi. Setelah itu, karya peserta akan disebarluaskan melalui Panggung Puisi, yang akan diadakan di tiga lokasi di Bandar Lampung dan Metro.
“Semoga usaha ini dapat memperkaya khazanah sastra di Lampung dan Indonesia,” pungkasnya. (Amd)