Rahmat Mirzani Djausal dan Istri Terima Gelar Adat Tertinggi dari Perwatin Megou Pak Lampung

Kamis, 31 Oktober 2024 - 10:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandar Lampung, (Dinamik.id) — Calon Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal atau yang akrab disapa Mirza, bersama istrinya, Purnama Wulansari, menerima gelar adat tertinggi dari Perwatin Megou Pak, dalam upacara adat Begawi yang berlangsung khidmat di kediaman tokoh adat Megou Pak, Herman Artha. Gelar Suttan Rajo diberikan kepada Rahmat Mirzani Djausal, sementara istrinya dianugerahi gelar Suttan Ratu Pembina oleh Herman Artha selaku Suttan Kuasa Marga, dan disaksikan oleh para tokoh adat Lampung dan seluruh Perwatin.

Baca Juga :  Pekan Kebudayaan Daerah Lampung 2024, Upaya Melestarikan Warisan Budaya

Acara Begawi yang berlangsung di Tubaba, Selasa, 29 Oktober 2024 ini juga menandai Rahmat Mirzani Djausal dan Purnama Wulansari sebagai anak angkat dari keluarga besar Megou Pak, dengan ikatan Seangkenan Warey atau saudara angkat bersama Wahyu Agus Saputra, yang menyandang gelar Suttan Sampurna Jaya, Ketua Federasi Adat Megou Pak Tulang Bawang.

Baca Juga :  Rumah Kebudayaan KoBer akan Pentaskan Monolog "Lear" di Taman Budaya Lampung

Dalam kesempatan ini, Mirza mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya.

ADVERTISEMENT

addgoogle

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Gelar ini adalah kehormatan besar bagi kami sekeluarga, sebuah amanah yang akan kami junjung tinggi. Kami berkomitmen untuk menjaga kepercayaan ini dengan baik, serta selalu menjunjung nilai-nilai luhur yang ada dalam adat dan budaya Lampung,” ungkapnya.

Mirza dan Wulan mengucapkan terima kasih kepada seluruh tokoh adat yang hadir dan menyaksikan prosesi Begawi yang berlangsung penuh makna. Dengan gelar yang mereka emban, pasangan ini menyatakan kesiapan mereka untuk terus berperan dalam melestarikan adat istiadat serta budaya masyarakat Lampung.

Baca Juga :  Kober Pentaskan Monolog 'Liar Lear', Kritik Tajam Terhadap Politik dan Demokrasi Saat ini

Upacara adat ini dihadiri oleh para tokoh adat dari se-Tubaba dan para tamu undangan lainnya, yang menyaksikan prosesi pemberian gelar dan cakak pepadun yang melambangkan ikatan abadi antara saudara. (Amd)

Berita Terkait

Kober Pentaskan Monolog ‘Liar Lear’, Kritik Tajam Terhadap Politik dan Demokrasi Saat ini
Rumah Adat Sungai Sidang Mesuji Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
Berkat Ecoprint dan Dukungan BRI, UMKM Kahut Siger Bori Sukses Tembus Kancah Nasional
Rumah Kebudayaan KoBer akan Pentaskan Monolog “Lear” di Taman Budaya Lampung
Pekan Kebudayaan Daerah Lampung 2024, Upaya Melestarikan Warisan Budaya
PCNU Bandar Lampung Dukung Pembangunan Teluk Betung Town sebagai Simbol Keberagaman dan Perdamaian
Festival Bahasa Lampung Sukses Digelar: Lamun mak gham sapo lagei, Lamun mak Tano, kapan lagei

Berita Terkait

Jumat, 13 Desember 2024 - 19:34 WIB

Kober Pentaskan Monolog ‘Liar Lear’, Kritik Tajam Terhadap Politik dan Demokrasi Saat ini

Jumat, 13 Desember 2024 - 13:08 WIB

Rumah Adat Sungai Sidang Mesuji Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya

Senin, 9 Desember 2024 - 13:13 WIB

Berkat Ecoprint dan Dukungan BRI, UMKM Kahut Siger Bori Sukses Tembus Kancah Nasional

Rabu, 20 November 2024 - 16:52 WIB

Rumah Kebudayaan KoBer akan Pentaskan Monolog “Lear” di Taman Budaya Lampung

Kamis, 31 Oktober 2024 - 10:00 WIB

Rahmat Mirzani Djausal dan Istri Terima Gelar Adat Tertinggi dari Perwatin Megou Pak Lampung

Berita Terbaru