Netfid Persoalkan Partisipasi Pilkada Lampung 2024 Rendah, Pemilih Jenuh atau Apatis

Senin, 2 Desember 2024 - 16:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandar Lampung (dinamik.id) – Network for Indonesian Democratic Society (NETFID) Lampung pertanyakan rendahnya partisipasi Pilkada Lampung 2024. Anggaran besar seyogyanya dapat diiringi dengan partisipasi pemilih sesuai target, bukan sebaliknya nyaris tak memenuhi 50% plus satu.

Berdasarkan rekapitulasi suara sementara KPU Lampung untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur, angka partisipasi hanya 52,03%. Lalu, angka partisipasi Pilkada Bandar Lampung hanya 52,10%. Angka ini jauh panggang dari target KPU 75%.

Ketua Netfid Lampung, Kausar Jumahir Lesen, mengatakan hal ini merupakan sinyal adanya masalah serius dalam demokrasi lokal, timbang terbalik dari besarnya anggaran yang digelontorkan untuk persoalan tersebut, Senin, 2 November 2024.

ADVERTISEMENT

addgoogle

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Kausar, rendahnya partisipasi ini mencerminkan kegagalan sistemik dalam mendorong keterlibatan masyarakat. “Ini bukan hanya soal teknis pemilu, tetapi lebih mendalam, terkait bagaimana publik melihat efektivitas demokrasi di tingkat lokal, target KPU sebesar 75% partisipasi menunjukkan ketidaksesuaian antara harapan dan realitas yang terjadi di lapangan,” tegasnya.

Baca Juga :  Dugaan Ketidaknetralan ASN di Pilkada Lampung, JPPR Soroti Kinerja KPU, Bawaslu, dan Pemerintah Daerah

Ketika ditanya apakah rendahnya partisipasi menunjukkan adanya krisis kepercayaan terhadap penyelenggara pemilu atau kualitas kandidat, Kausar menjelaskan bahwa hal tersebut harus menjadi autokritik dan memberikan dedikasi yang masif dan berintegritas agar masyarakat dapat kembali antusias dalam memilih momentum demokrasi selanjutnya.

“Ini jelas alarm keras. Publik mungkin merasa para kandidat tidak menawarkan solusi nyata atas permasalahan mereka. Ditambah lagi, ada kejenuhan politik yang membuat masyarakat apatis terhadap proses pemilu,” paparnya.

Ia juga menyoroti bahwa angka partisipasi yang serupa di tingkat nasional, seperti di Jakarta (58%) dan Sumatera Utara (55%), mengindikasikan bahwa masalah ini bukan hanya lokal, tetapi tren yang harus diwaspadai di seluruh Indonesia.

Baca Juga :  Mirza - Jihan Bersholawat Bersama Masyarakat Lampung Utara

Terkait langkah evaluasi, Kausar menekankan pentingnya keterbukaan dan keberanian penyelenggara pemilu dalam menerima kritik. “Evaluasi itu harus menyentuh akar masalah, bukan sekadar menjadi dokumen yang selesai di atas kertas. KPU perlu melibatkan masyarakat sipil, akademisi, dan tokoh masyarakat untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas,” tegasnya.

Ia juga mendorong KPU untuk melakukan inovasi dalam sosialisasi dan pelibatan generasi muda. “Media sosial dan platform digital harus dimanfaatkan secara maksimal untuk menarik perhatian pemilih muda. Selain itu, pendidikan politik di akar rumput juga harus diperkuat,” tambahnya.

Sebagai solusi, Kausar menyarankan adanya pendekatan yang lebih partisipatif dalam penyelenggaraan pemilu. “Keterlibatan masyarakat bukan hanya saat pemilu, tapi juga dalam proses perencanaan kebijakan publik. Jika masyarakat merasa dilibatkan, mereka akan lebih termotivasi untuk berpartisipasi,” pungkasnya.

Baca Juga :  Bawaslu Lampung Gencarkan Sosialisasi Cegah Politik Uang Menjelang Pilkada 2024

Sementara itu, KPU Kota Bandar Lampung menargetkan tingkat partisipasi di Pilkada 2024 mencapai 75 persen.

“Data ini masih sementara, sampai nanti rekapitulasi tingkat kota. Tapi kalaupun ada penambahan, tidak banyak,” ujar Ketua KPU Bandar Lampung Arie Oktara.

Menurut Arie, rendahnya partisipasi bukan hanya terjadi di Bandar Lampung, tetapi secara nasional.

Bahkan secara nasional, tingkat partisipasi pemilih tidak mencapai 70 persen, di Jakarta hanya 58 persen, Sumatera Utara 55 persen.
“Tapi ini tetap dilakukan evaluasi, untuk pemilihan selanjutnya,” ujarnya. (Naz)

Berita Terkait

Demokrat Lampung Bentuk Tim 5 Sikapi PSU Pilkada Pesawaran
Syukron Muchtar Minta Hormati Putusan MK Terkait PSU Pilkada Pesawaran
MK Diskualifikasi Aries Sandi, PSU 90 Hari Pascaputusan
KPU Tulang Bawang Segera Tetapkan Qudrotul – Hankam Bupati dan Wakil Bupati Terpilih
KPU Tetapkan Eva – Deddy Pemenang Pilwakot Bandar Lampung 2024
Besok Malam KPU akan Mengumumkan Gubernur, Bupati dan Walikota Terpilih Pilkada 2024
Penetapan Pemenang Pilkada di Lampung Digelar Serentak, 5 Daerah Menunggu Putusan MK
Gubernur dan Wagub Terpilih Pertegas Komitmen Bangun Lampung dengan Identitas Budaya

Berita Terkait

Senin, 3 Maret 2025 - 17:05 WIB

Demokrat Lampung Bentuk Tim 5 Sikapi PSU Pilkada Pesawaran

Senin, 24 Februari 2025 - 18:34 WIB

Syukron Muchtar Minta Hormati Putusan MK Terkait PSU Pilkada Pesawaran

Senin, 24 Februari 2025 - 18:18 WIB

MK Diskualifikasi Aries Sandi, PSU 90 Hari Pascaputusan

Selasa, 4 Februari 2025 - 14:08 WIB

KPU Tulang Bawang Segera Tetapkan Qudrotul – Hankam Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

Kamis, 9 Januari 2025 - 16:57 WIB

KPU Tetapkan Eva – Deddy Pemenang Pilwakot Bandar Lampung 2024

Berita Terbaru