Bandar Lampung, (dinamik.id) — Pemerintah Kota Bandar Lampung berencana membangun embung sebagai langkah untuk mengurangi risiko banjir dalam jangka panjang. Hal itu disampaikan oleh Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana.
Eva Dwiana mengatakan, Pemkot Bandar Lampung akan menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pesawaran dan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan untuk menyusun rencana yang lebih komprehensif.
“Alhamdulillah, kemarin kami telah mengadakan pertemuan dengan Pak Dendi dan sudah menemukan solusi. Kami berencana membangun embung untuk menampung air hujan dari Pesawaran. Insyaallah, embung ini akan membantu menahan air agar tidak langsung turun ke Bandar Lampung,” ujar Eva.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak hanya itu, ia juga mengaku telah berkoordinasi dengan Kabupaten Lampung Selatan menyangkut wacana penanggulangan banjir jangka panjang ini.
“Tadi bunda juga sudah ngobrol sama mas Egi (bupati Lampung Selatan), mudah-mudahan tiga kepala daerah ini bisa mencari jalan keluarnya dengan didukung oleh gubernur InsyaAllah ke depan lebih baik lagi,” imbuhnya.
Eva menyampaikan, rencana pembangunan emung itu akan segera dilaksankan. Namun, untuk lokasi masih dalam proses pencarian.
“Kita minta carikan. Teknisnya insyaAllah. Tinggal pendampingan aja nanti. Karena kan yang namanya beli tanah ini kan banyak (bergestur tanda kutip). Tadi Bunda juga sudah ngobrol sama bu Kajari, sama Kepolisian, sama BPKP juga sudah ngomong. Begitupun sama BPN. Minta doanya,” ungkapnya.
Untuk solusi jangka pendek dalam menanggulangi banjir, Eva menyebut pihaknya mengoptimalkan pengerukan sungai.
“Kemarin juga dibantu sama pak gubernur. Karena kalo kita sendiri juga ga bisa, karena kalo namanya sungai, kali, laut itu namanya balai dan juga wewenang dari provinsi. Harapan saya balai dapat turun mengecek tidak hanya di Bandar Lampung tapi seluruh Lampung. Kalau dari sekarang kita antisipasi insyaAllah kedepan aman,” pungkas Eva.
Sebelumnya, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal juga menyoroti bahwa banjir di Bandar Lampung bukan hanya disebabkan oleh faktor internal kota, tetapi juga oleh besarnya aliran air yang datang dari wilayah sekitarnya. Mirza menekankan pentingnya koordinasi lintas daerah untuk mengatasi permasalahan ini secara efektif. (Amd)