Hardiknas 2025: Momen Refleksi Pendidikan yang Memerdekakan dan Berkeadilan

Jumat, 2 Mei 2025 - 19:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HARI Pendidikan Nasional (Hardiknas) bukan hanya sekadar agenda tahunan untuk mengenang jasa pahlawan pendidikan, tetapi sebuah momentum penting untuk merefleksikan kembali arah dan tujuan pendidikan Indonesia.

Hal ini dikatakan Akademisi FKIP Unila yang juga Ketua Dewan Pengurus YP Unila Dr. Ryzal Perdana, M.Pd. dalam sesi wawancara khusus menyambut Hardiknas tahun ini, yang menekankan soal esensi pendidikan adalah memerdekakan manusia, baik secara lahir maupun batin, sebagaimana dicita-citakan oleh Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, Jumat (2/5/2025).

Menurutnya, di tengah arus globalisasi, digitalisasi, dan perubahan zaman yang kian kompleks, pendidikan tidak cukup hanya berorientasi pada pencapaian akademik dan gelar formal.

ADVERTISEMENT

addgoogle

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pendidikan harus menjadi sarana pembentukan karakter, peningkatan kecakapan hidup, serta penguatan daya saing bangsa melalui proses pembelajaran yang relevan, kontekstual, dan inklusif.

Baca Juga :  Waspada Penipuan Berkedok Disdukcapil, Warga Bandar Lampung Diimbau Jangan Terkecoh

Ia mengingatkan bahwa makna merdeka belajar bukan hanya sekadar kebebasan kurikulum, tetapi kebebasan berpikir, bertumbuh, dan berkarya tanpa tekanan yang membelenggu kreativitas dan kemanusiaan.

Saat diminta pandangannya tentang kondisi pendidikan Indonesia saat ini, narasumber mengakui bahwa dunia pendidikan terus mengalami progres. Ia mencermati adanya peningkatan yang signifikan terutama dari segi semangat dan inovasi para pendidik muda.

“Guru muda kini lebih peka terhadap perkembangan teknologi dan informasi serta lebih mudah beradaptasi dengan perubahan” ujarnya.

Namun demikian, semangat ini sering kali terhambat oleh ketimpangan infrastruktur pendidikan di berbagai daerah dan belum meratanya kesejahteraan guru, yang berdampak pada kualitas pembelajaran,” ujar Ryzal yang berhasil meraih gelar Doktor saat berusia 27 tahun itu.

Baca Juga :  Hardiknas 2025: Prof Sowiyah Tekankan Pentingnya Keteladanan Pendidik dan Orang Tua

Terkait pelaksanaan Kurikulum Merdeka, Dr. Ryzal Perdana, M.Pd menilai bahwa kebijakan ini merupakan langkah progresif yang memberikan ruang bagi guru dan peserta didik untuk mengeksplorasi potensi sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhan lokal.

Namun, ia juga menyoroti tantangan implementasi di lapangan. Banyak satuan pendidikan yang belum memiliki kesiapan sumber daya yang memadai, baik dari segi pemahaman kurikulum maupun fasilitas pendukung.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan kurikulum bukan semata-mata pada perancangannya, melainkan pada dukungan nyata yang diberikan kepada para pelaksana, yakni guru dan sekolah.

Baca Juga :  Inovatif, Tiket Masuk PRL 2024 Online dan Offline, Cuma Rp15 Ribu-Rp50 Ribu

Menutup wawancara, ia menyampaikan harapannya bahwa peringatan Hardiknas 2025 dapat menjadi titik tolak untuk transformasi pendidikan secara menyeluruh. Pendidikan Indonesia diharapkan mampu menciptakan ruang yang aman dan mendukung bagi siswa untuk bertumbuh, tidak hanya secara intelektual tetapi juga emosional dan sosial.

“Pendidikan harus mampu membebaskan peserta didik dari ketimpangan, diskriminasi, dan tekanan yang tidak mendidik, serta memberikan kesempatan yang adil bagi setiap anak bangsa untuk meraih masa depan yang lebih baik.”

“Semoga ke depan, pendidikan kita benar-benar menjadi sistem yang membebaskan, bukan hanya dalam konteks belajar, tetapi juga dalam kehidupan. Pendidikan yang adil, adaptif, dan berpihak pada masa depan anak-anak Indonesia,” tegasnya. (Pina)

Berita Terkait

Laporkan Pegawai Terlibat Fraud ke Kejati Lampung, Komitmen Kuat BRI Terapkan Zero Tolerance Terhadap Fraud
SGC Diduga Caplok Lahan, DPR RI Gelar RDPU di Lampung
Anak Muda Bergerak: MSE dan PKBI Lampung Gelar Jelajah Bakti di Pesawaran
Giliran Komoditas Jagung, DPRD Lampung Minta Bapanas Evaluasi Syarat Kadar Air
Peringati Tahun Baru Islam 1447 H, Wamenag : Masjid Harus Jadi Sumber Kehidupan
Judicial Activism Putusan MK tentang Pemilu 2029: Suatu Problematika Konstitusional
Liburan Tetap Tenang, BRI RO Bandar Lampung Optimalkan Layanan Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam 1447 H
Denpom II/3 Lampung Gelar Khitanan Massal dan Periksa Mata Gratis

Berita Terkait

Rabu, 2 Juli 2025 - 15:39 WIB

SGC Diduga Caplok Lahan, DPR RI Gelar RDPU di Lampung

Selasa, 1 Juli 2025 - 18:03 WIB

Anak Muda Bergerak: MSE dan PKBI Lampung Gelar Jelajah Bakti di Pesawaran

Senin, 30 Juni 2025 - 18:45 WIB

Giliran Komoditas Jagung, DPRD Lampung Minta Bapanas Evaluasi Syarat Kadar Air

Minggu, 29 Juni 2025 - 19:20 WIB

Peringati Tahun Baru Islam 1447 H, Wamenag : Masjid Harus Jadi Sumber Kehidupan

Minggu, 29 Juni 2025 - 13:01 WIB

Judicial Activism Putusan MK tentang Pemilu 2029: Suatu Problematika Konstitusional

Berita Terbaru