Bandar Lampung, (dinamik.id) — Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, turun langsung menemui ratusan massa yang menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang masuk Komplek Kantor Pemerintah Provinsi Lampung, Senin (5/5).
Aksi tersebut diikuti oleh sejumlah petani singkong dan mahasiswa yang menuntut intervensi pemerintah terkait harga singkong yang dinilai tidak sesuai dengan biaya produksi.
Dalam upaya meredakan ketegangan, Gubernur mengajak perwakilan pendemo untuk berdialog secara langsung guna mencari solusi terbaik. Namun, ajakan tersebut sempat ditolak oleh massa aksi yang bersikeras agar tuntutan mereka dipenuhi secara langsung tanpa dialog di dalam ruangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya siap mendengarkan aspirasi masyarakat, tapi penyelesaian harus dilakukan dengan cara yang baik dan tertib,” ujar Gubernur Mirza di lokasi.
Situasi memanas saat sekelompok orang yang tidak teridentifikasi memicu kericuhan dengan melempar batu dan benda lainnya ke arah aparat. Kepolisian yang berjaga terpaksa membentuk barikade untuk mencegah kerusuhan meluas dan menjaga ketertiban.
Meski sempat menolak, sebagian perwakilan pengunjuk rasa akhirnya bersedia melakukan dialog dengan Gubernur di Ruang Abung, Komplek Kantor Gubernur Lampung. Pemerintah Provinsi mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk tidak mudah terpancing provokasi dan tetap menjaga situasi yang kondusif. (***)