Bandar Lampung, (Dinamik.id) – Dalam rangka pelaksanaan Projek Kepemimpinan, Kelompok 3 dari program studi Bimbingan dan Konseling memperkenalkan sebuah inovasi penting dalam dunia pendidikan, yaitu asesmen digital untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis peserta didik. Proyek ini mengusung judul Inovasi Asesmen dalam Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Peserta Didik melalui Platform Digital di SMP dan SMA Bandar Lampung.
Inovasi ini hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap meningkatnya kebutuhan akan layanan psikologis yang mudah diakses, terutama di kalangan pelajar tingkat SMP dan SMA. Di era digital saat ini, banyak peserta didik yang mengalami tekanan akademik, persoalan keluarga, hingga krisis identitas yang berdampak langsung pada kesehatan mental mereka. Melihat fenomena ini, kelompok mahasiswa Bimbingan dan Konseling menciptakan platform digital yang dirancang khusus untuk mendeteksi, memantau, dan menangani kondisi psikologis siswa secara cepat dan efisien.
Platform digital yang dikembangkan tidak hanya berfungsi sebagai alat asesmen, tetapi juga menyediakan berbagai fitur pendukung seperti tes kepribadian, kuisioner kesejahteraan emosional, serta akses langsung kepada layanan konseling online yang terintegrasi dengan sekolah. Dengan begitu, guru BK maupun pihak sekolah dapat merespons secara lebih dini terhadap potensi masalah psikologis siswa.
Dalam pelaksanaan proyek ini, Kelompok 3 juga bekerja sama dengan sejumlah sekolah di Bandar Lampung untuk melakukan uji coba dan sosialisasi platform digital tersebut. Respons positif datang dari berbagai pihak, baik dari siswa, guru, maupun tenaga kependidikan, yang melihat manfaat nyata dari keberadaan inovasi ini dalam menunjang kesehatan mental siswa.
Menurut salah satu anggota kelompok, tujuan utama dari proyek ini adalah menciptakan ekosistem sekolah yang lebih peduli terhadap kesehatan mental siswa dan menjadikan layanan BK lebih adaptif terhadap perkembangan zaman. Kami ingin menunjukkan bahwa konselor sekolah harus mampu mengikuti perkembangan teknologi agar layanan yang diberikan semakin relevan dan efektif, ungkapnya.
Selain menjadi ajang penerapan ilmu dan keterampilan yang didapat selama perkuliahan, Projek Kepemimpinan ini juga menjadi media pembuktian bahwa mahasiswa mampu berkontribusi nyata terhadap perbaikan sistem pendidikan di Indonesia, khususnya dalam bidang bimbingan dan konseling.
Dengan semangat kepemimpinan yang inklusif dan visioner, Kelompok 3 Bimbingan dan Konseling berharap proyek ini dapat terus dikembangkan di masa depan, bahkan bisa diadopsi secara lebih luas di berbagai daerah lain di Indonesia. Mereka juga membuka ruang kolaborasi dengan pihak-pihak yang memiliki visi serupa dalam mendukung kesehatan mental peserta didik.
Proyek ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi dalam pendidikan tidak hanya terbatas pada aspek pembelajaran, tetapi juga dapat menyentuh sisi kemanusiaan siswa menjadikan sekolah sebagai tempat yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang setiap individu secara utuh. (*)