Laporan More
MESUJI (Dinamik.Id) — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mesuji mendukung dan mengapresiasi upaya SMP Negeri 18 Mesuji yang mengajarkan Membatik Tulis Khas Mesuji kepada peserta didiknya.
Kegiatan tersebut merupakan implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang bertema Kearifan Lokal yang berlangsung dari tanggal 14-16 September 2023.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mesuji Andi S. Nugraha, S.H., M.H mengatakan, bahwa batik merupakan warisan budaya nusantara yang harus dijaga kelestariannya. Untuk itu, kegiatan mengenalkan dan mengajarkan batik tulis kepada peserta didik di sekolah dapat menumbuhkan cinta generasi muda terhadap batik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kegiatan membatik tulis dapat menjadi ajang menumbuhkan potensi dan keterampilan peserta didik. Jika program ini terus berkembang, ke depan bisa kita dorong untuk berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Mesuji sehingga muncul ikon batik tulis khas Mesuji,’ ujar Andi
Andi menuturkan, dalam pelaksanaan P5 Membatik Tulis Khas Mesuji, SMP Negeri 18 Mesuji menjalin kerjasama dengan Sanggar Batik Assifa milik Warto Susilo.
“Kegiatan membatik tersebut terdiri dalam beberapa tahapan yaitu menggambar pola pada kain putih menggunakan pensil, membuat garis garis pola yang sudah digambar menggunakan lilin malam, menutupi bagian putih menggunakan lilin, dan pewarnaan kain,’ paparnya
Kepala SMP Negeri 18 Mesuji Iskandar Saputra, S.Si mengungkapkan, bahwa selama kegiatan membatik tulis ini peserta didik tampak lebih aktif dan antusias.
Hal ini, kata Iskandar Saputra, karena kegiatan membatik ini memberi keterampilan dan pengalaman langsung kepada peserta didik tentang bagaimana membuat batik tulis.
“Biasanya kita mengetahui batik dalam bentuk kain yang sudah jadi, tapi tidak mengetahui bagaimana proses pembuatan batik tersebut. Apalagi batik tulis saat in sudah mulai langka sehingga perlu diajarkan pada generasi muda,” kata Iskandar Saputra, mantan wartawan surat kabar Tribun Lampung ini
Iskandar melanjutkan, fokus utama pada kegiatan P5 ini bukan pada hasil akhir tetapi lebih pada prosesnya.
Kegiatan P5 memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjalani proses penguatan karakter dan kesempatan belajar dari lingkungan sekitar. P5 adalah upaya untuk mewujudkan Pelajar Pancasila yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
“Kegiatan P5 ini menjadi sarana optimal dalam mendorong peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, serta berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Jadi tidak berorientasi pada produk, tetapi kalau kemudian peserta didik dapat menghasilkan produk berupa hasil karya yang bagus itu dianggap sebagai bonus pembelajaran,” bebernya (MORE)