Waduh, Petani Kopi Lampung Barat Jual Kopi Hanya Rp30 Ribu/Kilogram
Bandar Lampung (dinamik.id) – Petani kopi di Lampung dan Sumatera Selatan (Sumsel) mengeluhkan penurunan harga jual kopi di pasaran. Saat ini, harga beli di petani kopi amat fluktuatif berkisar Rp47 ribu-Rp50 ribu per kilogram. Bahkan di Lumbok Seminung, Lampung Barat, harga kopi turun drastis hanya Rp30 ribu per kilogram dari musim sebelumnya mencapai Rp70 ribu perkilogram.
Hal itu disampaikan Khairullah, petani kopi di Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung, Jumat (11/7/2025). Menurutnya, harga kopi kering tertinggi dengan kualitas super hanya Rp51 ribu per kilogram. “Kalau masih sedikit basah hanya Rp50 ribu per kilogramnya bahkan bisa di bawahnya,” ungkap dia.
Ia berharap harga kopi dapat naik dan stabil seperti musim panen sebelumnya yang menjadi semangat baru para petani untuk mempertahankan komoditas perkebunan andalan Bumi Ruwa Jurai itu.
“Kami amat sangat bersyukur dengan harga kopi tahun lalu. Dari hasil panen kami dapat menabung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saat ini harga masih rendah, maka kami belum mau jual. Semoga harga kopi bisa naik lagi dan stabil,” kata dia.
Demikian juga diungkapkan Neni Anggraini, petani asal Lumbok Seminung, Lampung Barat. Menurutnya, harga kopi di wilayahnya juga dikeluhkan petani setempat. Saat ini harga jual petani hanya berkisah Rp30 ribu per kilogram. “Baru kemarin di Lumbok Seminung jual kopi hanya Rp30 ribu per kilogram. Gak sesuai perawatan pupuk dan lainnya,” ungkapnya.
Terpisah, petani kopi Kecamatan Sungai Are, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan Pratama Ramadhan juga mengeluhkan penurunan harga kopi dari semula Rp70 ribu/kilogram.
Pada musim tahun ini dari harga Rp60 ribu per kilogram pada bulan Mei lalu menurun menjadi Rp48 ribu per kilogram. “Untuk kopi super atau bagus jenis Arabika saat ini harga di pasaran berkisar Rp47 ribu-Rp48 ribu. Harga kopi ini naik turunnya bahkan tidak dalam hitungan minggu, setiap hari bisa berubah,” ungkap Pratama, petani muda lulusan UIN Raden Intan Lampung itu.
Ia berharap pemerintah turut mengawasi harga beli kopi di petani agar tidak dipermainkan oleh tengkulak. “Sebab saat ini waktunya petani kopi di Sumatera bangkit dari keterpurukan yang pada tahun 2023 hanya berkisar Rp17 ribu-Rp18 ribu per kilogram. Dengan harga baik petani semangat menanam kopi, termasuk saya sebagai petani muda yang membudidayakan kopi sejak tahun 15 tahun lalu. (ANG)