Ayse Temukan Arti Toleransi Melalui Program PMM di Undiksha

Rabu, 26 Juni 2024 - 16:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandar Lampung (dinamik.id) – Aysetu Sindana Mahia Kaputri, mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan ( FKIP ) Universitas Lampung ( Unila ) berkesempatan mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Bali.

PMM merupakan program mobilitas mahasiswa untuk memperoleh pengalaman belajar di perguruan tinggi yang ada di Indonesia selama satu semester. Keinginan Ayse untuk mengikuti PMM angkatan keempat bermula karena ingin memperoleh hubungan yang lebih luas dan belajar mengenai keberagaman di Indonesia.

“Sejujurnya saya sangat menyukai budaya. Sejak SD, saya sangat menyukai pelajaran seni budaya. “Saya ingin merasakan secara langsung seperti apa keragaman budaya di Indonesia, apakah sesuai dengan buku atau tidak,” ungkap Ayse saat diwawancarai secara daring pada Jumat, 21 Juni 2024.

Selama mengikuti PMM, Ayse melaksanakan Modul Nusantara. Modul Nusantara adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan pemahaman tentang keanekaragaman, refleksi, inspirasi, dan kontribusi sosial. Semua program tersebut berhasil ia laksanakan dengan baik bersama rekan-rekannya.

Menurutnya, masyarakat Bali sangat ramah, toleran, dan suka bergotong royong. Hal itu tampak ketika ada kegiatan adat, hampir seluruh masyarakat berpartisipasi aktif dan penuh antusias.

“Tantangan awal yang saya alami saat PMM adalah ketidakmampuan bersosialisasi dengan teman-teman lain karena perbedaan kultur. Akan tetapi, lambat laun semuanya bisa teratasi karena kami tinggal bersama sehingga kami bisa berbagi cerita mengenai daerah asal masing-masing,” ujarnya.

Baca Juga :  FEBI UIN Raden Intan Gencar Selenggarakan Guest Lecture

PMM mengajarkan Asye betapa indahnya keberagaman di Indonesia. Ia menyadari, keberagaman bukanlah suatu penghambat dalam kehidupan bernegara. Sebaliknya, keberagaman adalah peluang besar untuk menguatkan arti toleransi dalam kehidupan sehari-hari.

Ayse berharap, program PMM tetap diadakan di waktu mendatang karena PMM memberi kesempatan kepada mahasiswa di seluruh Indonesia untuk mengenalkan keberagaman dan kebudayaan daerah satu sama lain. (Pin)

Berita Terkait

Unila Gelar Sarasehan Media Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
FGD IKA FKIP Unila Hasilkan “Maklumat IKA FKIP Unila Untuk Dunia Pendidikan Lampung”
IKA FKIP Unila Gelar FGD untuk Dorong Implementasi UU Perlindungan Guru
UKM Tapak Suci UIN Raden Intan Lampung Borong Medali di Lampung Championship 8
PMMBN Lampung bersama Kemenag dan Kemhan Gelar Sosialisasi Moderasi Beragama dan Bela Negara
Unila Gelar Lokakarya Strategi Pencapaian Kelulusan Tepat Waktu
Unila Gelar Closing Meeting Akreditasi Internasional FIBAA untuk FEB
Terindeks Scopus, Jurnal al-‘Adalah UIN RIL dan Jurnal al-Ahkam UIN Walisongo Perkuat Kolaborasi
Berita ini 19 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 26 November 2024 - 14:17 WIB

Unila Gelar Sarasehan Media Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Senin, 25 November 2024 - 14:15 WIB

FGD IKA FKIP Unila Hasilkan “Maklumat IKA FKIP Unila Untuk Dunia Pendidikan Lampung”

Senin, 25 November 2024 - 14:13 WIB

IKA FKIP Unila Gelar FGD untuk Dorong Implementasi UU Perlindungan Guru

Sabtu, 23 November 2024 - 10:13 WIB

UKM Tapak Suci UIN Raden Intan Lampung Borong Medali di Lampung Championship 8

Sabtu, 23 November 2024 - 10:10 WIB

PMMBN Lampung bersama Kemenag dan Kemhan Gelar Sosialisasi Moderasi Beragama dan Bela Negara

Berita Terbaru

Nasional

Gus Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden

Jumat, 6 Des 2024 - 14:31 WIB

KPU

KPU Lampung Persiapkan Rekapitulasi Pilkada 2024

Jumat, 6 Des 2024 - 14:24 WIB