Bandar Lampung, (dinamik.id) — Lampung Democracy Studies (LDS) menyoroti sejumlah fenomena kerawanan pelanggaran yang teridentifikasi selama tahapan PSU di berbagai lokasi di Pesawaran. Pelanggaran ini, jika tidak diantisipasi, berpotensi mencederai integritas proses demokrasi dan hasil pemilihan.
LDS menemukan bahwa pada masa tenang misalnya, peraga kampanye masih banyak yang belum dicopot, padahal seharusnya sudah bersih. Kondisi ini menunjukkan lemahnya pengawasan dan juga ketidakpatuhan terhadap aturan yang berlaku, sehingga berpotensi mempengaruhi pemilih disaat-saat krusial.
Pada hari pemungutan dan penghitungan suara, LDS juga mencatat adanya insiden di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tidak mengikuti prosedur yang ditetapkan. Seperti salah satunya di TPS 05 Mulyosari, Kecamatan Way Ratai pembukaan kotak suara dilakukan sebelum waktunya, ini merupakan pelanggaran serius terhadap tata tertib pemungutan dan penghitungan suara.
“Kekeliruan semacam ini jelas-jelas melanggar aturan dan bisa menjadi celah untuk kecurangan,” ujar Aprizal Sopyan selaku ketua harian LDS
Lebih lanjut, LDS mencatat adanya penghitungan ulang di beberapa TPS karena ditemukan ketidaksesuaian antara hasil salinan C1 dengan absensi kehadiran pemilih. Fenomena ini mengindikasikan adanya potensi kesalahan administrasi yang serius.
Melihat berbagai temuan ini, Lampung Democracy Studies menghimbau seluruh elemen masyarakat dan pihak terkait untuk tetap aktif mengawal proses rekapitulasi suara.
“Masa rekapitulasi adalah tahapan krusial. Kita tidak boleh lengah. Pengawasan ketat dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa proses PSU berintegritas dan hasil yang ditetapkan benar-benar mencerminkan pilihan rakyat,” tegas Aprizal
LDS akan terus memantau dan mendokumentasikan setiap pelanggaran yang terjadi serta berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menindaklanjuti temuan-temuan ini demi terciptanya Pilkada yang jujur, adil, dan demokratis di Lampung. (Amd)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT