Bandarlampung, (dinamik.id) – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung mengatakan kebutuhan untuk penanganan perbaikan jalan lintas Liwa (Lampung Barat)-Krui (Pesisir Barat) yang terdampak longsor mencapai Rp9,6 miliar.
“Jumlah kebutuhan penanganan darurat pengerjaan jalan di lima titik di lintas Liwa-Krui ini mencapai Rp9,6 miliar. Dari lima titik yang ditangani termasuk di dalamnya Km 253+700 yang longsornya sampai 45 meter,” ujar Kepala BPJN Lampung Susan Novelia, di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan lima titik longsor di lintas Liwa-Krui yang tengah ditangani tersebut meliputi Km 253+700, Km 253+200, Km 254+200, Km 259+900, dan Km 271+350.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Lima titik yang terdampak longsor di lintas Liwa-Krui tersebut rata-rata penanganannya dilakukan dengan dinding penahan tanah agar tidak tergerus lagi tanahnya, terutama di Km 253+700 karena kondisinya cukup panjang serta cukup parah jadi perlu perhatian serius,” katanya pula.
Dia menjelaskan bila untuk lokasi longsor yang agak ringan, maka penanganan dapat dilakukan dengan menggunakan beronjong.
“Selain lima titik di lintas Liwa-Krui yang saat ini sedang ditangani ada juga tambahan tujuh titik longsor baru yang terjadi baru dua pekan ini. Sehingga total ada 12 titik longsor di sepanjang ruas jalan tersebut,” ujar dia.
Ia melanjutkan untuk tujuh titik longsor baru tersebut baru akan ditangani, dan ada tambahan usulan dana baru untuk penanganan. Dan untuk tujuh titik yang belum ditangani telah dipasang water barrier serta lampu untuk membantu pengendara yang melintas.
“Untuk ruas jalan di luar lintas Krui-Liwa tidak ada yang kondisinya separah ini, karena memang kondisi cuaca dan kondisi alam dengan lokasinya berlereng serta perbukitan. Sepanjang kendaraan yang lewat tidak terlalu berat dan tidak hujan, maka sementara kondisi jalannya aman, dan bisa teratasi,” katanya pula.
Menurut dia, dengan kondisi cuaca yang masih mengalami hujan dengan intensitas cukup tinggi, pihaknya telah meminta seluruh tim BPJN bersiaga di lokasi rawan bencana.
“Kami sudah minta semua tim bersiap dan siaga, karena kondisi cuaca cukup ekstrem, dan pasti masa perbaikan jalan akan lama karena kondisi hujan, kemudian jalur tersebut merupakan jalur utama yang harus tetap dilintasi kendaraan,” ujar dia lagi.