Bandar Lampung (dinamik.id) – Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana dampingi Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara “Kick off dan Launching
Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara” sekaligus pelepasan ekspor kopi perdana PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Tahun 2022.
Pada prinsipnya PMO sendiri merupakan singkatan dari Project Management Office. PMO adalah tim atau departemen dalam sebuah organisasi yang bertanggung jawab atas manajemen pusat dari semua proyek yang dikembangkan.
Dalam hal ini Menteri BUMN Erick Thohir melihat pelepasan kopi yang akan diekspor perdana ke beberapa negara dalam rangka memperkuat ketahanan ekonomi nasional di Pergudangan Kopi, Jl. Ir. Sutami No. 52, Kelurahan Campang Jaya, Kota Bandarlampung.
Menurut data tahun 2021 produksi kopi Indonesia 765.415 ton dan yang diekspor sebanyak 375.555,9 ton dengan nilai US$ 808.158,9.20 per bulan Desember 2021.
Dalam acara tersebut terdapat sesi tanya jawab dengan para petani kopi Lampung dan Duta Besar Negara Mesir Lutfi Rauf secara virtual, karena Ekspor perdana kopi kali ini akan dikirim ke Mesir.
Lutfi Rauf mengatakan warga negara Mesir sangat menyukai kopi Indonesi karena rasa dan aromanya memang sangat berbeda dengan kopi negara lain. Kopi asal Lampung sudah terkirim 95 ribu metrik ton ke Mesir.
Kemudian Dwi Sutono, selaku ketua PMO Kopi Nusantara mengatakan sangat mengapresiasi kerja tim PMO dengan BUMN atas event launching ekspor kopi Nusantara ke negara Mesir.
Erick Thohir bercerita sangat merasa bahagia bisa kembali berkunjung ke Lampung. Menurut dia, untuk pengembangannya, perlu sama-sama menjaga ekosistem ini bisa berjalan dengan baik.
“BUMN hari ini berbeda dengan BUMN yang dulu, kita juga meminta kepada para petani untuk terus menghasilkan produk-produk yang menjadi primadona Indonesia,” katanya.
Lalu, Erick menyampaikan PMO Kopi Nusantara terdiri atas berbagai unsur, mulai dari BUMN seperti PTPN, Perhutani, Pupuk Indonesia, BRI, hingga RNI; swasta yang meliputi common grounds, dua coffe, Stella, Mayora; asosiasi seperti Sustainable Coffee Platform of Indonesia dan Speciality Coffee Association of Indonesia; serta lembaga research and development (R&D) dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia dan RnD BUMN. (RAN)