Kapolda Lampung Minta Enam Pilar Harus Solid Jelang Pemilu 2024

Bandarlampung (dinamik.id) – Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika meminta kepada enam pilar dari unsur TNI, Polri, Pemerintah, Bawaslu serta KPU harus solid menjelang Pemilu 2024 guna menjaga situasi kondusif.

“Kepada enam pilar harus solid dan tidak di mulut saja. Tapi harus ada bentuk nyata dengan kegiatan-kegiatan nyata yang bisa dirasakan masyarakat,” kata Kapolda Irjen Pol Helmy Santika, di Bandarlampung, Kamis.

Menurutnya, ketika aparatur negara sudah bersatu insya Allah stabilitas keamanan dan situasi politik di Lampung dapat dijaga, tentunya dengan menolak hal-hal yang sifatnya tidak terpuji dan dapat mencederai demokrasi.

“Di samping itu semua elemen juga harus mendorong hal-hal yang sifatnya positif. Kemudian menciptakan kampanye yang berkualitas, membantu mengoptimalkan teknologi informasi dan lebih mengedepankan ide atau gagasan dan bukan adu domba, ke depan hal-hal seperti itu yang harus bisa jawab,” kata dia lagi.

Kemudian, katanya pula, agar terciptanya penyelenggaraan pemilu yang aman dan damai diharapkan kepada semua pihak dapat menjadi contoh dalam menjaga pelaksanaan pesta demokrasi yang berjalan aman dan baik di Lampung.

“Mari bersama-sama memberikan contoh untuk saudara-saudara kita di daerah lain bahwa Lampung dengan heterogen yang khas mampu menciptakan pemilu yang aman, tertib dan lancar,” kata dia pula.

Ia pun mengungkapkan bahwa melihat bagaimana penyelenggaraan pemilu sebelumnya pada 2019 dimana terdapat polarisasi, maka hal ini harus bisa diperbaiki dan dievaluasi sehingga pelaksanaan pesta demokrasi 2024 dapat berjalan dengan kondusif dan lancar.

“Permasalahan yang masih tersisa saat ini dan dirasakan kita semua masih terjadinya polarisasi. Sebetulnya pada 2019 terjadi polarisasi antara saya, kami, kamu siapa, kamu dan saya. Padahal intinya kita semua dan kami adalah Indonesia,” kata dia.

Menurutnya, polarisasi masih terasa sampai sekarang dan berpotensi memecah-belah masyarakat dan anak bangsa melalui hal-hal yang sifatnya hoaks kebohongan publik, miskin informasi tanpa disertai fakta-fakta objektif.

“Ada yang mengatakan pemilu adalah konflik yang dilegalkan, tapi kembali kita belajar dari 2019. Saya harap enam pilar yang ada di Lampung dan masyarakat harus bisa mencegah, harus bisa satu suara dan rapatkan barisan menolak terhadap apa saja yang sifatnya dapat memecah belah persatuan bangsa,” kata dia menegaskan. (Naz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *