TULANGBAWANG BARAT (dinamik.id) – Warga Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) Lampung, mengeluhkan lonjakan harga bahan pokok yang membuat beban ekonomi semakin berat, terutama menjelang bulan suci Ramadhan.
Kartini (53) dan Farida (57), warga Kelurahan Panaragan Jaya, menegaskan pentingnya pemerintah setempat, terutama Pejabat Pengganti (Pj) Bupati, untuk memenuhi janji mereka dalam menstabilkan harga-harga tersebut. Terutama harga beras yang sangat tinggi.
Menurut pengamatan media di lapangan, pada (28 /2/2024), harga 9 bahan pokok utama masih berada pada level yang tinggi. Pedagang beras seperti Krisna melaporkan kenaikan harga beras mencapai 40% dalam enam bulan terakhir, disebabkan oleh faktor gagal panen, kebanjiran, dan keterbatasan stok. Harga telur ayam dan minyak goreng masih stabil, namun harga gula putih naik dari Rp.17 ribu menjadi Rp.18 ribu per kilogramnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara Hasna Susanto, pedagang sayuran juga mengungkapkan, lonjakan harga terjadi pada pada cabai, bawang putih, dan bawang merah pasca pemilu tahun 2024.
Di sisi lain, Ahmad, pedagang daging, melaporkan kenaikan harga ayam broiler menjadi Rp.33 ribu per kilogram akibat kenaikan harga pakan.
Masyarakat menuntut Pj Bupati untuk bertindak cepat dalam menstabilkan harga-harga ini, sesuai dengan janji pemerintah kepada warga.
“Lonjakan harga bahan pokok telah meningkatkan beban ekonomi masyarakat, terutama yang berpenghasilan serabutan. Hal ini menunjukkan perlunya langkah konkret dari pemerintah setempat untuk merespons keluhan dan kebutuhan masyarakat,”ucap mereka. (Rsd)