Bandar Lampung, (dinamik.id) — Penemuan mayat perempuan bernama Riyas Nuraini (33), warga Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur, yang ditemukan di kebun jagung, masih belum menemukan titik terang.
Riyas, kader Fatayat NU Lampung, ditemukan tewas pada 18 Juli 2024 sekitar pukul 10.00 WIB dengan kondisi jasad terbungkus karung dan sepeda motornya di sampingnya.
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Jauharoh Haddad, mendesak pihak kepolisian untuk segera mengungkap kasus dugaan pembunuhan sadis ini.
“Saya meminta dan mendesak Kepolisian agar segera memproses dan menangkap pelaku serta menjatuhkan hukuman setimpal,” tegas Jauharoh pada Kamis, 1 Juli 2024.
Politisi PKB tersebut menyatakan bahwa kasus ini telah menghebohkan warga Lampung dan menjadi perhatian nasional. Namun, hingga kini, belum ada kejelasan mengenai pelaku.
“Kasus ini belum menunjukkan titik terang dan pelaku belum teridentifikasi,” ungkapnya.
Untuk itu, dirinya meminta mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini hingga pelaku dapat diidentifikasi dan diproses hukum.
“Pihak kepolisian harus melakukan upaya maksimal agar kasus ini segera terungkap,” ujarnya.
Menurut Jauharoh, dengan adanya peristiwa ini menandai semakin banyaknya kasus kekerasan yang terjadi di sekitar masyarakat.
“Di negara kita, kekerasan masih sering terjadi dalam berbagai bentuk. Hal ini tidak bisa ditoleransi, dimaklumi, atau dibiarkan,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa kekerasan dapat menimbulkan dampak yang mungkin belum terlihat langsung.
“Kita tinggal di negara yang memiliki hukum. Konflik apapun seharusnya diselesaikan dengan musyawarah atau jalur hukum,” katanya
Jauharoh mengajak masyarakat untuk membangun budaya aktif tanpa kekerasan.
“Kebiasaan menyelesaikan konflik dengan kekerasan perlu ditinggalkan. Kita tidak bisa memaklumi peristiwa kekerasan sebagai hal yang biasa,” pungkasnya.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh redaksi dinamik.id, Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah Astutik, pada Rabu, 24 Juli 2024, menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan bukti-bukti terus dikumpulkan.
Hingga saat ini, kepolisian telah memeriksa 19 orang saksi terkait kasus tersebut. Saksi-saksi yang telah diperiksa termasuk keluarga korban, warga sekitar lokasi penemuan jasad, serta pemilik toko tempat korban biasa berbelanja untuk keperluan berjualan.
Meskipun demikian, polisi belum berhasil mengungkap pelaku di balik meninggalnya Riyas Nuraini. (Amd)