Atasi Anjloknya Harga, Pansus Dorong Singkong Masuk Kategori Tanaman Ketahanan Pangan Nasional

Selasa, 21 Januari 2025 - 12:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Pansus, Mikdar Ilyas menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan tinjauan lapangan di empat daerah di Lampung, yaitu Mesuji, Lampung Utara, Lampung Tengah, dan Lampung Timur

Ketua Pansus, Mikdar Ilyas menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan tinjauan lapangan di empat daerah di Lampung, yaitu Mesuji, Lampung Utara, Lampung Tengah, dan Lampung Timur

Bandar Lampung, (dinamik.id) — Panitia Khusus (Pansus) Tata Niaga Singkong DPRD Provinsi Lampung mendorong agar singkong dapat dimasukkan dalam kategori tanaman ketahanan pangan nasional. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengatasi anjloknya harga singkong yang merugikan petani.

Selain itu, Pansus juga mengusulkan agar impor tapioka dilakukan oleh pemerintah melalui Badan Urusan Logistik (Bulog).

Ketua Pansus, Mikdar Ilyas menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan tinjauan lapangan di empat daerah di Lampung, yaitu Mesuji, Lampung Utara, Lampung Tengah, dan Lampung Timur.

ADVERTISEMENT

addgoogle

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam kunjungan tersebut, Pansus mendapati bahwa kelompok tani masih mengeluhkan belum dilaksanakannya kesepakatan harga yang dilakukan pada bulan Desember dengan perusahaan.

Baca Juga :  Pj Bupati Tubaba Mengajak Seluruh Stekholder Terkait Menangkal ATHG Menjelang Nataru dan Pemilu

Sampai saat ini, harga singkong yang diterima petani masih di bawah Rp1.400 per kilogram karena kadar aci yang dihasilkan tidak mencapai standar minimum produksi, yakni 24%.

“Menurut keterangan dari pihak perusahaan, rendahnya kadar aci singkong yang dihasilkan oleh petani menyebabkan biaya produksi yang tinggi,” Ujar Mikdar, saat ditemui usai rapat internal Komisi II DPRD Provinsi Lampung.

Sebagai solusi, Pansus mendorong agar singkong segera dimasukkan dalam kategori tanaman ketahanan pangan. Dengan demikian, pemerintah dapat berperan lebih aktif dalam menentukan harga yang stabil dan membantu petani agar tidak terdampak oleh fluktuasi pasar yang tidak terkendali.

Baca Juga :  HUT RI Ke 78, Mirza Ajak Milenial Songsong Indonesia Emas 2045

“Jika singkong menjadi tanaman ketahanan pangan, pemerintah akan memiliki kewenangan untuk menetapkan harga yang adil dan menjaga kestabilan pasar. Ini akan sangat membantu petani dalam menjaga kesejahteraan mereka,” jelas Mikdar.

Selain itu, Pansus juga menyarankan agar impor tapioka diatur kuotanya untuk menghindari masuknya barang berlebihan yang dapat menurunkan harga singkong di pasar dan mendorong agar pemerintah yang melakukan impor tersebut.

Baca Juga :  Pj Bupati Pringsewu Melantik 22 Pejabat, Ini Daftarnya

“Jika impor tetap diperlukan, Pansus mendorong agar yang melakukan impor adalah Bulog, bukan perusahaan swasta, guna menjaga stabilitas harga dan menghindari kerugian bagi petani,” kata Mikdar, yang juga merupakan politisi senior dari Partai Gerindra.

Mikdar menambahkan bahwa pansus akan segera melaporkan kepada pemerintah pusat terkait temuan dan kajian sementara pansus.

“Temuan-temuan ini akan segera dilaporkan ke pemerintah pusat, termasuk Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Perindustrian, untuk mendapatkan perhatian lebih lanjut dan penanganan yang tepat terhadap masalah yang dihadapi petani singkong,” pungkasnya. (Amd)

Berita Terkait

RAPAT PERCEPATAN INVESTASI BIOETANOL: Gubernur Lampung Keluhkan Rendahnya Daya Serap Perusahaan Ethanol
Gubernur Lampung Ucapkan Selamat pada Ketua APPSI Rudy Mas’ud
Dedi Priyono Resmi Dikukuhkan Kembali Sebagai Ketua PWI Tubaba Periode 2025–2028
Pameran Puisi Berbahasa Lampung, Merayakan Bahasa Ibu Lewat Puisi
Wabup Tubaba Hadiri HUT ke-12 Tiyuh Indraloka Jaya, Serukan Semangat Gotong Royong dan Pembangunan Berkelanjutan
Gubernur Mirza Tekankan Jajaran Tingkatkan Kualitas Pelaksanaan Program Nasional
Wabup Nadirsyah: Vokasi Kunci Cetak Generasi Unggul Tubaba
Menko AHY dan Gubernur Mirza Ajak Mahasiswa Wujudkan Indonesia Maju

Berita Terkait

Jumat, 24 Oktober 2025 - 14:35 WIB

RAPAT PERCEPATAN INVESTASI BIOETANOL: Gubernur Lampung Keluhkan Rendahnya Daya Serap Perusahaan Ethanol

Kamis, 23 Oktober 2025 - 13:54 WIB

Gubernur Lampung Ucapkan Selamat pada Ketua APPSI Rudy Mas’ud

Selasa, 21 Oktober 2025 - 21:45 WIB

Dedi Priyono Resmi Dikukuhkan Kembali Sebagai Ketua PWI Tubaba Periode 2025–2028

Senin, 20 Oktober 2025 - 19:28 WIB

Pameran Puisi Berbahasa Lampung, Merayakan Bahasa Ibu Lewat Puisi

Minggu, 19 Oktober 2025 - 17:45 WIB

Wabup Tubaba Hadiri HUT ke-12 Tiyuh Indraloka Jaya, Serukan Semangat Gotong Royong dan Pembangunan Berkelanjutan

Berita Terbaru

Ekonomi dan Kreatif

Perkuat Hilirisasi, PTPN I Regional 2 Segera Replanting 14.000 Hektare

Jumat, 24 Okt 2025 - 14:43 WIB

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) 2025 yang berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (23/10).

Pemerintahan

Gubernur Lampung Ucapkan Selamat pada Ketua APPSI Rudy Mas’ud

Kamis, 23 Okt 2025 - 13:54 WIB