Miswan Rody Kritik Kunjungan Baleg Tak Sentuh Pabrik Besar

Selasa, 15 Juli 2025 - 14:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandar Lampung, (dinamik.id) — Anggota DPRD Provinsi Lampung yang juga tergabung dalam Panitia Khusus (Pansus) Tata Niaga Singkong, Miswan Rody, mempertanyakan mengapa dalam kunjungan kerja Badan Legislasi (Baleg) DPR RI bersama Pemerintah Provinsi Lampung pada Senin (14/7), tidak dilakukan peninjauan ke perusahaan-perusahaan singkong berskala besar seperti PT Bumi Waras.

Menurut Miswan, kunjungan yang bertujuan merumuskan kebijakan tata kelola niaga singkong seharusnya menyentuh seluruh mata rantai industri, terutama pelaku usaha besar yang memiliki peran sentral dalam penentuan harga dan serapan hasil panen petani.

“Kami menyambut baik komitmen pemerintah dan DPR RI untuk memperjuangkan nasib petani singkong. Tapi sangat disayangkan, dalam kunjungan kemarin tidak sekalipun ada upaya untuk melihat langsung bagaimana perusahaan besar seperti Bumi Waras beroperasi,” tegas Miswan, Selasa (15/7).

Ia menilai, absennya kunjungan ke industri besar berisiko membuat kebijakan yang dihasilkan nanti menjadi tidak menyentuh akar persoalan.

“Jangan sampai kita hanya bicara dari sisi petani, tanpa mendengar juga dari sisi industri pengolah. Padahal, keberlanjutan niaga singkong sangat tergantung pada hubungan antara petani dan pabrik,” ujarnya.

Sementara itu, dalam kunjungan kerja tersebut, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal kembali menegaskan komitmennya untuk membela nasib petani singkong. Di hadapan Ketua Baleg DPR RI Bob Hasan dan rombongan, Gubernur menyampaikan perlunya regulasi nasional yang ketat terkait impor tepung tapioka serta pentingnya mendorong hilirisasi produk singkong dalam negeri.

“Petani kita tercekik. Gudang-gudang industri sudah penuh. Petani tidak bisa lagi menjual hasil panennya. Sementara, tepung impor terus masuk,” tegas Gubernur Mirza di Bandara Raden Intan II, Senin (14/7).

Baca Juga :  Komisi II DPRD Soroti PR Pemimpin Baru Lampung Soal Kesejahteraan Petani

Ia menyoroti ketimpangan pasar akibat membanjirnya produk impor dari negara-negara seperti Thailand dan Vietnam, yang berdampak langsung terhadap anjloknya harga singkong lokal dan memicu ketegangan antara petani dan pengusaha.

Gubernur juga menyerukan pembentukan ekosistem kemitraan antara petani, industri pengolah, dan pengguna akhir. Menurutnya, tanpa sinergi, masing-masing pihak berjalan sendiri-sendiri tanpa arah yang jelas.

“Kita butuh regulasi yang menjembatani. Kita bisa belajar dari industri peternakan yang berhasil karena kolaborasi,” tambahnya.

Ketua Baleg DPR RI Bob Hasan dalam pertemuan itu menyampaikan bahwa singkong layak ditetapkan sebagai komoditas strategis nasional. Ia mengakui saat ini belum ada payung hukum yang kuat untuk mengatur tata kelola niaga singkong dari hulu ke hilir.

Baca Juga :  Ketua Komisi V DPRD Lampung Hadiri FGD Menyoal Pendidikan Berkualitas

“Kami akan menyusun regulasi komprehensif, tidak hanya untuk jangka pendek, tapi yang benar-benar mengatur seluruh ekosistem singkong,” ucapnya.

Baleg DPR RI juga menyatakan akan melakukan peninjauan langsung ke lahan-lahan petani dan pabrik pengolahan sebagai bagian dari rangkaian kunjungan mereka. Namun hingga berita ini diturunkan, perusahaan berskala besar seperti Bumi Waras belum menjadi bagian dari agenda kunjungan tersebut.

Miswan Rody berharap, kunjungan lanjutan atau pembahasan kebijakan selanjutnya benar-benar melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk korporasi besar, agar solusi yang dirumuskan tidak bersifat parsial.

“Kalau kita ingin menyelamatkan ekosistem singkong, jangan hanya melihat ujungnya. Lihat juga simpul-simpul utama yang menentukan arah pasar,” tutup Miswan. (*)

Berita Terkait

DPRD Lampung Paripurnakan Sembilan Raperda Inisiatif Legislatif dan Eksekutif
Wakil Ketua DPRD Lampung Desak Bentuk Tim Pengawas MBG
Komisi I DPRD Lampung Dukung Cukai Tak Naik, Desak APH Basmi Rokok Ilegal
Ketua DPRD Lampung Minta Legislator Awasi Dapur Makan Bergizi Gratis
Komisi IV DPRD Lampung Minta Perusahaan Ikut Urus Jalan, Bukan Sekedar CSR
Munir : Tahan Kenaikan Cukai Rokok 2026 untuk Perkuat Industri dan Petani
Elly Wahyuni: Kasus Keracunan jadi Alarm Keras untuk Perbaikan Program MBG
Solar Langka di Lampung, Politisi PKB Fatikhatul Khoiriyah: Mengganggu Roda Ekonomi!

Berita Terkait

Rabu, 8 Oktober 2025 - 21:47 WIB

DPRD Lampung Paripurnakan Sembilan Raperda Inisiatif Legislatif dan Eksekutif

Kamis, 2 Oktober 2025 - 16:44 WIB

Wakil Ketua DPRD Lampung Desak Bentuk Tim Pengawas MBG

Kamis, 2 Oktober 2025 - 14:37 WIB

Komisi I DPRD Lampung Dukung Cukai Tak Naik, Desak APH Basmi Rokok Ilegal

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:42 WIB

Ketua DPRD Lampung Minta Legislator Awasi Dapur Makan Bergizi Gratis

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:40 WIB

Komisi IV DPRD Lampung Minta Perusahaan Ikut Urus Jalan, Bukan Sekedar CSR

Berita Terbaru

Direktur PTPN I PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) menandatangani 16 memorandum of understanding (MoU) jual beli  komoditas produk hilir di ajang Trade Expo Indonesia 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan RI pada 15-19 Oktober 2025 di ICE BSD, Tangerang.

Ekonomi dan Kreatif

PTPN I Teken 16 LoI Internasional Trade Expo Indonesia 2025

Kamis, 16 Okt 2025 - 15:33 WIB