GP Ansor Lampung Gelar Latihan Instruktur

Pesawaran (dinamik.id)–PW GP Ansor Provinsi Lampung menggelar Latihan Instruktur (LI) bagi Ansor dan Kursus Pelatih (Suspelat) untuk Banser, di Pondok Pesantren Minhadul ‘Ulum, Pesawaran, Jumat-Minggu (23-25/12/2022).

Kegiatan itu merupakan salah satu kaderisasi yang dilakukan oleh Ansor, untuk memaksimalkan proses kaderisasi sampai ketingkat Ranting.

Bacaan Lainnya

Dalam kesempatan itu, Bupati Kabupaten Pesawaran yang diwakilkan oleh Camat Tegineneng Santuri menjelaskan, pihaknya menyambut baik dan terimakasih kepada panitia.

Kegiatan ini merupakan upaya organisasi ke arah yang lebih baik dan berkembang, ditengah perkembangan globalisasi dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan.

Ada kehidupan dan dinamisasi memperkuat karakter islam Aswaja, kepemimpinan, toleransi serta dakwah Islam yang santun dan bermartabat.

Ansor merupakan organisasi aktif saat memerangi penjajahan. Secara yuridis, penjajahan fisik sudah lama kita lalui. Namun, secara hakiki kita masih terjajah dalam hal lain.

“Saya mengajak pemuda Ansor untuk berkontribusi dalam pembangunan di segala bidang, khususnya bidan keagamaan, mengajak untuk menangkal sega bentuk masuknya pemahaman radikalisme dan terorisme,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Ketua PW GP Ansor Provinsi Lampung Hidir Ibrahim menjelaskan, LI 1 ditujukan untuk melatih yang melaksanakan PKD, Sudpelat melatih Diklatsar.

“Jadi harus benar-benar bertanggung jawab, karena PKD dan Diklatsar dilaksanakan Bukan oleh PC dan PW, cukup di PAC, agar gerakan kita semakin massif,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan Ansor Banser adalah Masa Depan NU dan NU masa depan. Untuk itu, harus benar-benar memperkokoh dan mempersiapkan diri untuk menuju NU masa depan yang lebih baik.

“Kader Ansor Banser harus mandiri, tidak boleh jadi pengemis, harus mampu bekerja sama,” tegasnya.

Senada, Kakanwil Kemenag Provinsi Lampung Puji Raharjo, mengucapkan terimakasih kepada Ansor dan Banser yang sudah merawat NKRI.

“Karena tidak ada organisasi yang militansinya mampu melebihi Ansor dan Banser,” ujarnya.

Semangat kecintaan terhadap agama yang berlebihan dan mengesampingkan martabat kemanusiaan

Berkembangnya tafsir yang tidak toleran sehingga mengesampingkan kebenaran yang lain.

Tidak semangat dengan bernegara keindonesiaan.” Ketiganya itu harus disadarkan dan diantisipasi penyebarannya, agar tidak semakin melebar,” ujarnya.

Pj Ketua PWNU Provinsi Lampung Wan Jamaluddin mengatakan dengan keseriusan dan kesungguhan tidak ada tantangan apapun yang tidak bisa kita jawab.

“Kami menyambut baik dan mendukung pelatihan dan kaderisasi, dan hari ini LI dan Suspelat, demi menyambut estafet kepemimpinan di semua Jenjang di Nahdlatul Ulama,” kata dia.

Untuk informasi, kegiatan itu dihadiri oleh Anggota DPD RI Bustomi Zainuddin, Polres Pesawaran, Dandim Pesawaran, Kanwil Kemenag Pesawaran. (Naz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *